FAJAR, NUNUKAN- Wakil Bupati Nunukan Hanafiah menghadiri acara pelantikan Dewan Pengurus Daerah Kerukunan Daerah Barru (DPD KKDB) Kabupaten Nunukan periode 2022-2027. Pengukuhan kali ini dilakukan secara virtual oleh Ketua Umum DPP KKDB Barru H. M. Yasin Azis, SE yang dilaksanakan di Gedung Amalia, Jl. Tanjung Nunukan, Minggu 17 Juli 2022.
Pada pelantikan KKDB di Kabupaten Nunukan ini mengusung tema ‘Mali Siparappe, Rebba Sipatokkong’. Acara di awali dengan tarian dari anak anak kelahiran Barru yang memakai pakai Bodo’ atau pakaian adat dengan melakukan tarian Padduppa atau biasa disebut dengan tari pembukaan, lalu dilanjutkan dengan persembahan paduan suara Lagu Indonesia Raya dan mars KKDB kemudian dilanjutkan pembacaan ayat suci Al Quran.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Nunukan Hanafiah mengatakan pemerintah daerah mengharapkan kepada KKDB agar, dapat secara internal organisasi dapat membawa dampak yang positif terhadap semua warga Barru yang ada di Nunukan.
“Secara Eksternal, saya berharap organisasi ini bisa membangun kerjasama dengan pemerintah Daerah, bisa bergandengan tangan dalam membangun Kabupaten Nunukan, sehingga Nunukan dapat lebih maju secara pesat”, ungkap Wabup H Hanafiah.
Lebih jauh, Wabup Hanafiah menambahkan bahwa organisasi semacam ini sangatlah penting, karenanya hubungan antar etnik sehingga memudahkan untuk melakukan komunikasi manakala terjadi sesuatu hal baik secara positif maupun negatif.
” Dengan adanya ketua tentunya lebih mudah untuk diatasi masalahnya. Inilah merupakan salah satu tujuan, ketika organisasi dibentuk adalah untuk mengatasi problem-problem yang dihadapi kita semua, baik mungkin ada bentrok antar sesama suku maupun suku lain, antar agama atau lainnya, saya kira ini sangat membantu kita dalam rangka mengkomunikasikannya,” jelasnya.
Sebanyak kurang lebih 28 etnik di Kabupaten Nunukan ini, kata H Hanafiah tentunya semua bersaudara, bersaudara dalam bingkai NKRI. Menurutnya tidak ada yang dapat melunturkannya apabila tetap pada prinsip ‘Dimana Bumi Dipijak, Disitu Langit Dijunjung’.
” Ini merupakan petuah dari leluhur kita, yang harus kita kedepankan dalam kehidupan kita sehari-hari. Saya yakin dengan kita memakai petua ini, insyaallah bisa berjalan dengan baik”, tuturnya.
Sebelum menutup sambutannya, H. Hanafiah menyampaikan 3 hal penting diantaranya :
Yang pertama, Pemerintah sedang menghadapi yang namanya angka stunting (atau biasa disebut dengan gizi buruk) anak tumbuh tetapi tidak seperti biasanya, dan tidak sehat.
” Kiranya nanti warga KKDB dapat membantu pemerintah, dalam programnya apalagi banyak dokter yang di KKDB, sehingga tidak ada anak yang terkena stunting di warga Barru yang ada di Kabupaten Nunukan, mari bergandengan tangan dengan permasalahan ini”, katanya.
Yang kedua, terkait sampah, Perdanya sudah ada, mestinya buang sampah sekitar jam 18.00 Wita sampai jam 06.00 pagi, sehingga sampah tersebut tidak terlihat di siang hari, seperti di kota kota besar yang mendapat Adipura, masyarakatnya tidak membuang sampahnya di jam yang tidak di jadwalkan.
” Saya berharap kepada kita semua, melalui organisasi ini, mari kita budayakan membuang sampah malam saja, khusus hari Minggu karena petugas kita banyak yang Nasrani, jadi sampahnya jangan dibuang langsung, nanti berbau menimbulkan pencemaran udara, jadi simpanlah dulu, hari Senin baru dibuang, disini memang diperlukan kerjasama, serta kesadaran masing-masing m,” jelas Wabup.
Dan yang terakhir, ketika Pemerintah Daerah sudah melarang membangun tanpa ijin, diharapkan masyarakat tidaklah membangun seenaknya.
“Contohnya, janganlah membangun jalan pantai kita, di depannya ada kelihatan pulau Sebatik dan mangrove yang cantik, untuk sekarang pertahankan yang ada, jangan ditambah lagi”, tutupnya. (*)