Penambahan Kuota Tak Terasa, Krisis BBM Masih Terjadi di Tanjung Selor 

  • Bagikan

FAJAR, TANJUNG SELOR – Pemerintah melalui SKK Migas telah menambah kuota BBM subsidi jenis Pertalite dan Solar. 

Area Manager Communication & CSR Regional Kalimantan, Susanto August Satria mengatakan, untuk penambahan kuota BBM di Kaltara. Solar dari  32.883 kiloliter (KL) menjadi 38.542 KL atau sekitar 17 persen. Penambahan kuota ini berdasarkan surat keputusan (SK) Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Nomor : 91/P3JBT/BPH MIGAS/KOM/2022 tanggal 1 Oktober 2022.

“Untuk Pertalite : 101.418 KL menjadi 126.390 KL atau sekitar 25 persen (berdasarkan SK BPH Migas Nomor : 97/P3JBKP/BPH MIGAS/KOM/2022 Tanggal 1 Oktober 2022),” ungkapnya. 

Penambahan kuota, kata dia, dilakukan seiring dengan membaiknya kondisi perekonomian pasca pandemi Covid-19. Sehingga menyebabkan konsumsi Pertalite dan Solar melonjak. “Jadi, masyarakat tidak perlu khawatir dengan ketersediaan Pertalite dan Solar,” ungkapnya. 

Diharapkan, dengan adanya penambahan kuota BBM ini diharapkan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat hingga akhir tahun ini. “Kita juga akan terus berkoordinasi dengan TNI/Polri untuk memperketat pengawasan. Sehingga, pendistribusian BBM bisa tepat sasaran,” ujarnya. 

Dalam hal ini, Pertamina juga memberikan peringatan keras kepada lembaga penyalur untuk tidak melayani pembelian kendaraan dengan tangki modifikasi maupun pembelian tidak wajar. 

Sementara itu, Pengelola SPBU Sengkawit, James Ong Susanto saat dikonfirmasi mengaku belum menerima informasi terkait penambahan kuota BBM untuk di SPBU Sengkawit. “Sampai hari ini (kemarin, Red) saya belum dapat informasi adanya penambahan BBM,” ungkapnya. 

Menyoal apakah sejauh ini suplai BBM ke wilayah Bulungan masih terhambat, James membenarkan bahwa sampai saat ini pendistribusian masih mengalami hambatan karena cuaca hujan dalam beberapa hari terakhir. “Untuk hari ini rencananya ada dua truk yang akan masuk,” ujarnya. 

Rencananya, untuk BBM jenis Pertalite akan didistribusikan sebanyak 16 KL. Sedangkan Solar sebanyak 8 KL. “Harusnya siang ini ada masuk. Tetapi sampai jam 4 ini belum ada masuk. Artinya, saat ini distribusi masih terhambat,” bebernya.

Hal itulah yang menyebabkan antrean panjang terjadi di SPBU. Karena, suplainya masih terhambat. “Iya, mudahan saja dalam beberapa hari ini suplai sudah bisa berjalan normal,” pungkasnya. (*) 

  • Bagikan