Sejarah Baru, Kereta Api Sulsel Sepanjang 60 Km Dioperasikan, Lewati 7 Stasiun

  • Bagikan

FAJAR, BARRU– Kereta Api (KA) Sulsel akan mencatat tonggak sejarah baru hari ini. Uji coba operasi rute Barru-Pangkep merupakan peristiwa monumental.

Uji coba sepanjang 60 km itu akan dilakukan sekali sehari, dengan operasional terbatas. Sebanyak 100 kursi disediakan dengan menggunakan kereta inspeksi (kais) yang dimodifikasi.

Kepala Tata Usaha Balai Pengelola Kereta Api (BPKA) Sulsel Hasbudi Samad menuturkan operasional KA ini dilakukan dengan laju maksimal 60 km per jam. Ada tujuh stasiun yang nanti akan dilewati oleh kais ini.

Di antaranya Stasiun Garongkong-Stasiun Barru dengan panjang 4,7 km, Stasiun Barru menuju Stasiun Tanete Rilau 9 km, Stasiun Tanete Rilau menuju Stasiun Mandalle 12,7 km, dan Stasiun Mandalle menuju Stasiun Ma’rang 7,8 km.

Selanjutnya Stasiun Ma’rang menuju Stasiun Labakkang 9 km, dan Stasiun Labakkang menuju Stasiun Mangilu 8,8 km. “Ada empat wisata alam Kabupaten Barru dan tiga wisata alam Kabupaten Pangkep,” jelas Hasbudi.

Adapun wisata-wisata yang bisa diakses di antaranya Stasiun Barru menuju Wisata Alam Anjungan Simpang Binangae dan Wisata Alam Pantai Ujung Batu.

Kemudian Stasiun Tanete Rilau memberikan akses ke wisata alam Pantai La Guna dan wisata alam Lappa Laona. 

Stasiun Mandalle untuk wisata alam Sorongan. Stasiun Ma’rang untuk mengakses wisata alam Telaga Biru Segeri serta stasiun Labakkang untuk wisata hutan mangrove Dewi Biringkassi.

Untuk uji coba operasional KA kali ini memang hanya menyasar orang. “Jadi belum ada untuk kereta barang,” tandasnya.

Maros-Barru.

Pengoperasian KA dilakukan bertahap. Saat ini operasional baru Pangkep-Barru. Selanjutnya, akan dibuka hingga Maros. BPKA menargetkan uji coba Barru-Maros pada November nanti. Teknisnya sama dengan operasional Barru-Pangkep.

“Kita jadwalkan mudah-mudahan bisa di awal November ini, sudah bisa tersambung dari Maros sampai Garongkong nantinya,” imbuh Kepala Devisi Humas BPKA Sulsel, Hendry Mundan.

Khusus untuk uji coba Maros, nanti masyarakat juga bisa terlibat, namun teknisnya masih akan dibicarakan BPKA. Dalam uji coba ini, dipastikan tak akan dipungut biaya apa pun bagi masyarakat yang mau mencoba KA ini. 

Untuk operasional reguler, dia mengharapkan bisa dilakukan pada awal tahun depan. Untuk pembangunan rel Makassar alias Segmen E, Hendry mengaku belum bisa sesumbar. Kelanjutannya masih menunggu pembebasan lahan oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN). Kontsruksinya bergantung pembebasan lahan.

“Intinya kita masih akan menunggu selesai pembebasan lahan baru bisa kita lakukan konstruksi,” jelasnya.

Untuk tahap awal, pengoperasian Barru-Pangkep menjadi awal bagi perkeretaapian Sulsel. Dua daerah ini diharapkan bisa lebih meningkatkan potensi. “Utamanya mungkin dari pariwisata, karena kita tahu, di Kabupaten Barru dan Pangkep ini banyak destinasi yang bisa dikunjungi masyarakat,” jelasnya.

Sokongan Pemprov

Kepala Dinas Perhubungan Sulsel Muhammad Arafah menerangkan Sulsel memiliki komitmen dalam mendukung moda ini beroperasi dengan baik. Integrasi transportasi telah direncanakan. Bus khusus akan disediakan, jenisnya bukan Teman Bus, melainkan Damri.

Akan disediakan untuk menyokong kereta hingga ke kota-kota utama seperti Makassar. “Memang sudah beberapa kali dirembukkan dengan teman-teman kementerian terutama BPTD untuk men-support,” jelasnya.

Maros disebut akan menjadi titik pertemuan. Dari Daya (Makassar), akan disediakan transportasi khusus untuk menuju ke Stasiun Mandai. Hanya saja ini khusus untuk operasional Maros-Barru, sedangkan untuk uji coba hari ini belum disokong.

Ini lebih dahulu menyiapkan seluruh sarana termasuk KA sendiri. Gerbong utama masih ditunggu, dan rencana akan tiba pada Desember mendatang.

“Jadi nanti Januari, gerbong barunya datang itu diharapkan ada angkutan baru yang masuk,” jelasnya.

Pemda juga telah diminta untuk menyiapkan daerah dengan integrasi ini. Dengan menyokong angkutan kota masuk. Bisa juga dilakukan retrayek dengan bangkitan-bangkitan baru.

“Diharapkan angkutan kendaraannya di masing-masing daerah juga ada yang bisa suplai angkutan ke wilayah stasiun masing-masing,” jelasnya.

Teman Bus juga sangat memungkinkan, hanya saja dirinya belum bisa sesumbar, sebab moda ini merupakan kewenangan pusat. Jika ini diintegrasikan, kemungkinan akan dilakukan pada tahun depan sebab tahun ini trayek Teman Bus sudah disepakati. (fajar) 

  • Bagikan