FAJAR, TANA TIDUNG — Kabupaten Tana Tidung kembali mencetak sejarah. Keaneka ragaman, budaya masyarakat berhasil memecahkan rekor dunia.
Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) mencatatkan dua rekor dunia baru di Tana Tidung. Yakni sajian Kumpol terbanyak dan pajangan Busak Sarai terbanyak.
Costumer Relation Manager MURI, Lutvi S Pradana mengatakan, Tana Tidung kembali berhasil memecahkan rekor dunia. Ini kedua kalinya dia datang ke Tana Tidung dalam rangkaian pemecahan rekor, untuk kegiatan budaya adat masyarakat.
Setelah ketupat terbanyak, kata dia, kali ini rekor yang dipecahkan yakni sajian Kumpol serta pajangan Busak Sarai terbanyak. “Tak hanya memecahkan rekor Indonesia, tetapi berhasil memecahkan rekor dunia,” ungkapnya saat memberi sambutan di RTH Joesoef Abdullah, Jumat 4 November.
Total Busak Sarai yang terpajang sebanyak 553 buah. Kemudian ada sajian 1.142 Kumpol. Diapun mengapresiasi bupati Ibrahim Ali, yang terus mampu menciptakan berbagai inovasi untuk kebanggaan Tana Tidung.
Bupati Tana Tidung, Ibrahim Ali mengatakan, rekor Kumpol terbanyak kali ini bisa tercapai atas kerja keras Tim Penggerak PKK kabupaten, hingga PKK di Kecamatan Sesayap Hilir serta seluruh aparat desa. Diapun mengapresiasi semua pihak yang terlibat dalam memecahkan dua rekor tersebut.
Saat sambutan Ibrahim Ali juga sempat menyinggung satu desa yang tak terlibat dalam pemecahan rekor tersebut. “Semua desa terlibat kecuali Desa Sepalan Dalung. Mungkin mereka mau bentuk kabupaten sendiri,” tegasnya.
Dia berharap dengan adanya pemecahan rekor dunia tersebut, Tana Tidung bisa menjadi perhatian nasional. Terutama dari Menparekraf Sandiaga Uno, agar event budaya Irau di Tana Tidung bisa terdaftar dalam 100 kegiatan kalender wisata Kementerian Pariwisata. (*)