Buka Keterisoliran, Akses Malinau-Binuan-Long Bawan Jadi Prioritas BPJN Kaltara 

  • Bagikan

FAJAR, TANJUNG SELOR – Pekerjaan infrastruktur jalan di wilayah perbatasan Kaltara  terus berlanjut guna membuka keterisoliran. Namun, hingga saat ini belum sepenuhnya fungsional.

Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kaltara, Zamzami mengatakan, berdasarkan desain, ruas jalan perbatasan di Kaltara kurang lebih 1.000 kilometer (km). Dari jumlah tersebut, baru 44 km yang beraspal. 

“Jalan di sana (perbatasan) bukan jalan nasional. Tetapi, jalan PSN (proyek strategis nasional),” kata Zamzami beberapa waktu lalu. 

Di perbatasan, sambung Zamzami, ruas jalan terbagi menjadi beberapa ruas. Pertama, paralel perbatasan dari Malinau-Long Pujungan-Data Dian-Long Nawang hingga ke arah Kalbar kurang lebih sepanjang 614 km.

“Dari total 614 km itu statusnya masih jalan tembus. Tetapi, belum  fungsional. Kenapa? Karena seluruh ruas jalan itu masih perlu dilakukan perbaikan geometri,” ungkapnya.

Perbaikan geometri dinilai penting, karena masih jalan setapak. Apalagi, beberapa ruas jalan ini masih  banyak memiliki titik blank spot. Karena ketinggian gunung terjal. “Tetapi, sekarang ini ada beberapa gunung yang kita turunkan,” bebernya.

Kemudian, untuk akses perbatasan satu  mulai dari Malinau-Paking-Semamu-Binuang-Long Bawan hingga Long Midang sepanjang 203 km. “Jalan yang sudah beraspal baru sampai di Paking,” ujarnya.

Menurutnya, seluruh ruas jalan sepanjang 203 km masih memerlukan perbaikan geometri. Karena masih banyak titik blank spot. “Untuk bisa selesai sampai beraspal. Kemungkinan butuh anggaran triliunan,” ungkapnya.

Karena itu, BPJN Kaltara membuat skala prioritas. Karena anggarannya terbatas. Saat ini, pekerjaan fokus dilakukan pada jalan lingkar Sebatik sepanjang 77 km.

Itu untuk mendukung pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN). Selain itu, jumlah penduduk juga menjadi pertimbangan dalam penetapan skala prioritas untuk membuka keterisoliran.

Kemudian akses perbatasan Malinau, Malinau-Paking-Semamu-Binuang-Long Bawan juga menjadi skala prioritas BPJN. Saat ini upaya pekerjaan masih terus dilakukan, untuk membuka akses di ruas tersebut, meski dengan medan yang sangat sulit.

“Untuk akses perbatasan dua mulai dari Mansalong hingga Tau Lumbis sepanjang 157 kilometer. Kalau akses perbatasan tiga mulai dari Long Nawang sampai Tapak Mega sepanjang 18 kilometer,” ujarnya.

Sejauh ini beberapa ruas jalan itu masih berstatus PSN. Setelah semuanya beraspal, barulah ada perubahan status. Jalan nasional, jalan provinsi atau kabupaten. “Semua tergantung SK (surat keputusan) kementerian,” pungkasnya. (*) 

  • Bagikan