FAJAR, JAKARTA – Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) memastikan biaya perjalanan ibadah umrah akan mengalami kenaikan seiring tingkat hunian hotel di Mekkah dan Madinah masih tinggi.
Demikian diutarakan Ketua Umum AMPHURI H Firman M Nur di Jakarta, Minggu (1/1/2023) dalam keterangannya. “Kami optimis bahwa keberlangsungan usaha perjalanan umrah tetap berjalan di tengah kompleksitas masalah yang dihadapi,” terang Firman.
Ia menambahkan jika sebelumnya timbul masalah langkanya vaksin, kemudian disusul melambungnya tarif tiket, kini harga hotel ikut meroket,” papar Firman.
AMPHURI dengan ini menyampaikan bahwa, tingkat hunian hotel di Mekkah dan Madinah sampai saat ini masih tinggi, semua hotel menyatakan full booked (penuh).
Hal ini mengakibatkan penyelenggara perjalanan ibadah umrah kesulitan untuk mendapatkan kamar hotel. Inilah untuk kali pertama dalam sejarah hotel di Mekkah dan Madinah di semua taraf dinyatakan full booked dan sulit didapat.
“Kondisi ini telah berlangsung sejak bulan November 2022 dan diperkirakan durasi high season akan terus berlanjut hingga Januari 2023. Pasalnya, hampir semua biro travel tidak dapat kamar hotel untuk di bulan Desember, padahal pemesanan dilakukan mulai bulan September, Oktober dan November lalu,” utaranya.
Firman menandaskan tak dimungkiri lagi, kondisi ini membuat harga hotel melambung hingga 300%. AMPHURI menengarai, kondisi tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya: eningkatkan jumlah kedatangan jamaah umrah dari berbagai negara, pasca ditutupnya umrah selama pandemi yang berlangsung hampir 2 tahun.
“Peningkatan jumlah jamaah umrah juga akibat libur panjang di seluruh negara dan tingginya antusiasme umat Islam sedunia untuk menunaikan umrah pasca pandemi,” tambahnya.
Saat ini hotel-hotel di Arab Saudi membuat kebijakan terkait reservasi grup tidak sebanyak sebelumnya, hanya disediakan sekitar 50-60% untuk kuota grup.
Firman menyampaikan kondisi agar anggota AMPHURI bermusyawarah untuk mufakat dengan calon jamaah umrah sehingga bisa memahami kondisi yang terjadi,” pintanya.
Halaman 2 dari 2
Jika memang harus melakukan penambahan biaya, maka penambahan biaya tersebut harus sesuai dengan keadaan sesungguhnya.
“Jika memang harus melakukan perubahan hotel baik setaraf maupun di bawahnya (downgrade) pelayanan dikarenakan hotel yang dipilih telah full booked, sebaiknya disosialisasikan kepada jamaah terlebih dulu,” papar Firman.
Firman juga minta terus melakukan edukasi dan sosialisasi kepada jamaah/masyarakat terkait perubahan situasi yang terjadi di Saudi.
Firman juga menjelaskan bahwa sekarang ini biaya umrah Rp26 juta, sehingga dengan terjadinya perubahan di Kota Mekkah dan Madinah maka biaya umrah bisa naik mencapai Rp30 Juta, dan ini merupakan paket termurah. (*)