FAJAR, TANJUNG SELOR – Pemkab Bulungan memberikan warning (peringatan) kepada manajemen Rumah Sakit Daerah (RSD) dr. H. Soemarno Sosroatmodjo, Tanjung Selor terkait pengoperasian alat cuci darah yang belum beroperasi hingga saat ini.
Bupati Bulungan, Syarwani menyatakan bahwa alat cuci darah ini merupakan kebutuhan dasar bagi masyarakat. Karena itu, secara terbuka dirinya meminta agar direksi RSD berkomitmen untuk mengoperasikannya. “Alat kan sudah ada. Sekarang ini tinggal SDM (sumber daya manusia) saja yang belum ada,” kata Syarwani beberapa waktu lalu.
Berkaitan hal tersebut, orang nomor satu di Bumi Tenguyun ini mengaku sudah melakukan komunikasi dengan salah satu perusahaan di Bulungan untuk memenuhi kebutuhan SDM tersebut. “Artinya, segala cara harus kita lakukan untuk memenuhi kebutuhan SDM. Tidak semata-mata kita bergantung pada birokrasi di Kementerian Kesehatan (Kemenkes),” ungkapnya.
Sebab, jika harus menunggu dari Kemenkes, masyarakat yang membutuhkan layanan cuci darah menjadi terkendala. Kendati demikian, Pemkab Bulungan tetap akan berkoordinasi dengan Kemenkes terkait skema yang akan diambil.
“Saya sudah sampaikan kepada Dirut (Direktur Utama) rumah sakit. Tahun ini alat cuci darah itu harus sudah fungsional. Jadi, tidak lagi hanya sebatas wacana,” bebernya.
Apalagi, saat ini alat maupun ruangan sudah disiapkan. Sejauh ini, pengoperasian hanya terkendala SDM yang mengoperasikannya. “Alat cuci darah ini kan tidak sembarang orang bisa mengoperasikannya. Harus orang yang sudah memiliki sertifikasi khusus. Minimal, ada satu orang yang mengoperasikan alat tersebut,” ujarnya.
Oleh karena itu, Syarwani berharap tahun ini alat cuci darah dapat dioperasionalkan. Sehingga, masyarakat yang membutuhkan layanan cuci darah tidak lagi harus ke Tarakan.
“Kalau harus ke Tarakan, kasihan masyarakat. Berapa biaya yang dikeluarkan. Saya sudah sampaikan ke direksi rumah sakit dan Kepala Dinas Kesehatan supaya alat itu bisa segara difungsikan tahun ini,” bebernya.
Sementara itu, Dirut RSD dr. H. Soemarno Sosroatdmojo Tanjung Selor, Surya Tan saat dikonfirmasi mengaku masih berjuang untuk mencari SDM yang bisa mengoperasikan alat cuci darah tersebut. “Sekarang ini kami sedang melakukan penjaringan di beberapa universitas,” ungkapnya.
Sebab, jika harus menunggu dari Kemenkes dinilai agak sulit. Sebenarnya, kendala saat ini hanya SDM saja. “Tinggal SDM, kalau SDM sudah ada alat itu sudah bisa kita fungsikan,” bebernya.
Ditargetkan, tahun ini alat cuci darah sudah dapat fungsional. Ke depan, kualitas pelayanan RSD akan terus ditingkatkan.
“Insyaallah, tahun ini alat CT scan dan alat deteksi dini kanker payudara dan alat kedokteran gigi juga akan beroperasi pada tahun ini. Jadi, tahun ini kita akan terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan,” tuturnya. (*)