FAJAR, TANJUNG SELOR — Jembatan Bailey di Desa Semamu, ambruk. Jembatan yang menghubungkan jalur wilayah Perbatasan RI tersebut, rusak parah akibat banjir dan air sungai yang meluap, Minggu, 30 Januari lalu.
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kaltara pun turun tangan untuk segera melakukan perbaikan. Saat ini kondisi air sungai belum surut, yang disebabkan karwna curah hujan yang cukup tinggi beberapa hari terakhir.
Kepada FAJAR, Kepala Satker Pelaksanaan Jalan Perbatasan (PJP), Budiman mengatakan, konstruksinya memang masih bersifat jembatan sementara, untuk perlintasan warga. Jembatan tersebut dibangun sejak tiga tahun lalu, dengan kolaborasi anggaran baik dari Pemda serta melalui APBN.
Kepala BPJN Kaltara yang baru, Nikolaus Ambrosius Gai Botha juga langsung mengunjungi lokasi jembatan yang ambruk tersebut. Pihaknya segera melakukan perbaikan, namun harus menunggu kondisi air sungai surut selama beberapa hari ke depan.
“Segera kita perbaiki dengan menambahkan dan mendatangkan komponen yang rusak saat banjir. Tak hanya di lokasi ini saja. Jembatan lain yang kita bangun juga tergenang,” ungkap Budiman, Minggu, 5 Februari.
Selain itu, proses pekerjaan akses jalan perbatasan, utamanya di wilayah jalur Semamu-Long Bawan terhambat akibat curah hujan yang tinggi. Bahkan, kata dia, mes pekerja pun diterjang banjir.
Namun pihaknya tetap berupaya agar perbaikan utamanya jembatan yang rusak parah tersebut segera berjalan. (*)