Tren Positif Pertumbuhan Ekonomi Kaltara Selama Kepemimpinan Zainal A Paliwang

  • Bagikan
Gubernur Kaltara, Zainal A Paliwang

FAJAR, TANJUNG SELOR — Ekonomi Kaltara mengalami tren pertumbuhan yang positif selama era kepemimpinan gubernur Zainal A Paliwang. Bahkan melebihi pertumbuhan rata-rata nasional.

Data dari Badan Pusat Statistik Kaltara menyebutkan pertumbuhan ekonomi Kaltara selama 2022 ini mencapai 5,34 persen (c to c). Sementara untuk triwulan IV 2022, pertumbuhan ekonomi di Bumi Benuanta mencapai 6,17 persen (q to q). Naik 2.64 persen ketimbang triwulan sebelumnya.

Kepala BPS Kaltara, Mas’ud Rifai mengatakan pertumbuhan ekonomi di kaltara semakin baik. Upaya pemulihan ekonomi pasca Covid-19, kata dia, terus mengalami tren yang positif. Ini terlihat dari pertumbuhan yang terus mengalami peningkatan setia tahunnya.

“Ekonomi Kaltara terus bertumbuh dengan baik. Sebelumnya pada 2020 terkontraksi -1,09 persen. Kemudian tahun 2021 tumbuh 3,8 persen dan tahun 2022 tumbuh lagi sebesar 5,34 persen,” ungkapnya, Senin, 6 Februari.

Sementara struktur Pendapatan Domestik Regional Bruto (BDRB) Kaltara masih didominasi oleh sektor Pertambangan dan Penggalian sebesar 19,75 persen, Pertanian Kehutanan serta Perikanan sebesar 13,35 persen, Perdagangan Besar ddan Eceran sebesar 10,30 persen, Konstruksi sebesar 10,20 persen, dan berbagai sektor lain.

Mas’ud Rifai juga mengatakan sumber pertumbuhan ekonomi di tahun 2022 masih didominasi oleh sektor pertambangan ddan penggalian dengan pertumbuhan 1,43 persen. Lalu pertumbuhan lapangan usaha pertanian sebesar 1,29 persen, dan usaha perdagangan sebesar 0,89 persen.

Menggeliatnya berbagai event yang digelar di Kaltara, pasca pembatsan akibat pandemi Covid-19 juga membuat ekonomi masyarakat bertumbuh. Banyaknya pesanan ke industri pengolahan menurutnya ikut memberi sumbangsih atas tren positif pertumbuhan ekonomi di Kaltara.

“Untuk Pulau Kalimantan, struktur perekonomian masih didominasi oleh kalimantan Timur dengan kontribusi 52,76 persen dan pertumbuhan 6,74 persen. Kemudian Kalimantan Utara memiliki kontribusi 8,15 persen,” tambahnya. (*)

  • Bagikan

Exit mobile version