Bank BTN Menjangkau Masyarakat Berpenghasilan Rendah hingga ke Perbatasan Indonesia

  • Bagikan
Salah satu rumah subsidi di wilayah Pulau Nunukan. Bank BTN kini telah menjangkau pelayanan hingga ke ujung negeri.

FAJAR, TARAKAN — Bank Tabungan Negara (BTN) turut berkontribusi dalam memberikan kemudahan kepemilikan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Utamanya di provinsi perbatasan Indonesia-Malaysia, yakni Kalimantan Utara. 

Peran Bank BTN sebagai salah satu bank pelat merah di tanah air memang sangat besar. Salah satunya dalam memberikan layanan kemudahan kepemilikan rumah yang layak huni, bagi seluruh masyarakat. 

Di wilayah provinsi perbatasan, Kalimantan Utara, Bank BTN sudah banyak menjangkau pelayanan hingga ke ujung negeri. Seperti di Kabupaten Nunukan. Masyarakat yang tinggal pada daerah yang berbatasan langsung dengan Malaysia ini, telah menjadi menikmati kemudahan layanan Bank BTN. 

Branch Manager Bank BTN Cabang Tarakan, Harry Muliawarman mengatakan, tren pembangunan rumah subsidi di Nunukan telah meningkat pesat. Meskipun  wilayah perbatasan, namun permintaan untuk KPR yang masuk terus bertambah setiap saat. 

Diapun melihat potensi pasar di wilayah tersebut cukup bagus. Tak hanya bagi para pekerja formal saja, tetapi sektor informal juga menjadi salah satu sasaran, yang juga bisa menikmati kemudahan pembiayaan untuk memiliki rumah yang layak lewat Bank BTN. 

“Untuk di daerah nunukan sendiri saat ini sudah mulai berkembang Pak. Dari segi pembangunan rumah juga semakin meningkat. Jadi layanan kami sampai ke masyarakat disana,” ungkapnya kepada FAJAR, Selasa, 7 Februari.  

Di kabupaten/kota lain di wilayah Kaltara pun demikian. Seperti di Kota Tarakan, Bank BTN turut berkontribusi dalam memberi kemudahan kepemilikan rumah. Bekerja sama dengan Pemkot Tarakan, kini ada program keringanan DP untuk masyarakat. 

Warga Nunukan, Kamal, berterima kasih atas layanan Bank BTN yang menjangkau MBR di wilayah perbatasan. Kata dia, banyak rekan-rekannya yang bekerja lepas di sektor rumput laut yang bisa menikmati rumah yang layak dengan kredit rendah.

Menurutnya, layanan ini sangat penting demi membantu pemerintah mewujudkan program satu juta rumah.  Terutama untuk rumah subsidi yang memang menyasar kalangan berpenghasilan rendah, agar bisa memilki rumah dengan harga yanh terjangkau.  

“Dengan begini, beban keluarga pun jadi berkurang. Kami yakin banyak masyarakat yang terbantu dengan skema KPR yang selama ini ditawarkan Bank BTN. Bisa kita cicil sampai 20 tahun dengan cicilan hanya Rp1 juta, tentu meringankan,” ungkap dua anak ini, kemarin. 

  • Kemudahan DP 

Di Tarakan, Bank BTN juga turut terlibat dalam program pemerintah setempat. Yakni memberikan kemudahan DP atau uang muka untuk kepemilikan rumah. Beberapa pengembang pun telah ditunjuk menjadi mitra pemerintah dan perbankan untuk program tersebut. 

Salah satu wujud nyatanya, yakni di perumahan Griya Oke Permai, Juata Laut, Tarakan Utara. Di perumahan ini, Bank BTN turut berperan dalam memberikan kemudahan akses pembiayaan. Dengan suku bunga rendah, dan cicilan yang meringankan bahkan sampai 20 tahun untuk kelompok rumah subsidi. 

Pengembang Griya Oke Permai, Dwiko, mengatakan Bank BTN termasuk perbankan yang merespons cepat program DP 0 persen dari pemkot. Kata dia, dengan program tersebut subsidi dp diberikan oleh Pemkot Tarakan melalui pengembang. Sehingga biayanya tak lagi membebani masyarakat. 

“Alhamdulillah perbankan merespons dengan baik. Termasuk Bank BTN, yang memang fokusnya dalam sektor perumahan rakyat. Lewat program ini masyarakat sangat terbantu. Apalagi target kami itu kemudahan pembiayaan 10 ribu rumah dan Bank BTn memberi respons positif,” ungkapnya. 

Dia berharap kerja sama dengan perbankan ke depannya kian solid. Utamanya memastikan MBR memiliki rumah yang layak huni dengan biaya yang tak memberatkan.  

Wali Kota Tarakan, Khairul mengatakan, program ini telah berjalan dengan baik. Targetnya yakni pembiayaan 10 ribu rumah dengan uang muka yang tak memberikan masyarakat. 

Khairul mengungkapkan, anggaran pembangunan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) juga terbatas dan berbeda di masing-masing bank. Namun, diakuinya terbanyak FLPP ini ada di BTN dan yang lain dianggap sebagai bank penyangga.

“Skemanya ami mempersiapkan programnya, tapi pembelinya harus memenuhi syarat secara perbankan. Kami juga tidak bisa intervensi perbankan, semua bekerja secara profesional,” tambahnya.  (*)

  • Bagikan