FAJAR, SINGKAWANG – Pelajar di Singkawang Kalimantan barat mengikuti seminar dengan tema Fenomena Fear of Missing Out atau FoMO yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Kegiatan ini digelar pada 6 Maret 2023.
Pelajar yang mengikuti kegiatan adalah tingkat SMP dan SMA.
Sebanyak 3 pemateri yang hadir, yaitu Xenia Angelicia Wijayanto yang membahas Etika Digital.
Selanjutnya Andi Asy’hary J. Arsyad memaparkan Kecakapan Digital, dan terakhir Diana Aletheia Balienda tentang Budaya Digital.
Secara garis besar, semua pemateri membahas tentang syndrome FoMO yang banyak menyerang masyarakat termasuk pelajar, di tengah gempuran media sosial.
Xenia Angelicia Wijayanto mengatakan, FoMO memiliki sisi buruk.
Salah satu ciri FoMO yang disampaikan Xenia adalah secara obsesif memeriksa media sosial untuk melihat perilaku orang lain.
Menurutnya, media sosial menjadi ukuran sehingga terkadang membandingkan diri dengan orang lain.
“Karena merasa takut ketinggalan, kita jadi capek secara mental ketika membuka media sosial,” ujarnya dalam rilis yang diterima FAJAR, Kamis (9/3/2023).
Untuk mengendalikan FoMO, ada beberapa poin yang ditekankan oleh Xenia.
“Gunakan media sosial untuk terkoneksi dengan orang-orang yang positif, dan mengikuti akun-akun yang menghibur dan memotivasi.”
Dampak FoMo Bagi Pengguna Media Sosial bisa menimbulkan kecemasan, depresi, tidak percaya diri, dan memiliki perilaku yang berisiko.
“Jadi FoMo ini tahap awal untuk masalah-masalah lain di media sosial”
Diterangkan Andi Asy’hary, media sosial tidak bisa disalahkan dari kasus FoMO ini.
“Karena media sosial juga bisa menjadi solusi FoMO. Ketika media sosial dikembalikan kepada fungsinya, yaitu menghubungkan orang maka media sosial bisa menjadi solusi FoMO.”
Pemateri terakhir yaitu Diana Aletheia mengatakan digital adalah dunia manusia sekarang ini.
Harus dijadikan sebagai ruang yang berbudaya, tempat belajar, dan berinteraksi.
“Tempat anak-anak bertumbuh, berkembang, sekaligus tempat di mana kita sebagai bangsa hadir dengan bermartabat,” imbuhnya.
Kegiatan Literasi di Sektor Pendidikan merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) untuk memberikan literasi digital kepada 50 juta orang masyarakat Indonesia hingga tahun 2024.
Adapun informasi lebih lanjut mengenai kegiatan dan info literasi digital dapat diakses melalui media sosial Instagram @literaasidigitalkominfo, Facebook Fan Page dan Kanal Youtube Literasi Digital Kominfo serta website info.literasidigita.id.
(*)