FAJAR, TANA TIDUNG – Progres operasional kilang liquefied natural gas (LNG) milik PT Kayan LNG Nusantara yang berada di Kecamatan Tana Lia, Kabupaten Tana Tidung terus berproses.
Bahkan sejak 25 Februari lalu secara bertahap gas dari JOB PT. Pertamina-Medco E&P Simenggaris. telah disuplai ke kilang LNG mini dengan jumlah yang masih sangat sedikit hingga mencapai kapasitas pengolahan 23 juta kaki kubik per hari (MMSCFD).
Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Kalimantan Sulawesi Azhari Idris menjelaskan, pemasukan sejumlah gas bumi secara bertahap untuk menguji semua fasilitas operasional termasuk mesin dan lainnya.
“Pelan pelan kita akan naikkan jumlah gas yang kita masukan ke PT Kayan LNG Nusantara sesuai kapasitasi pengolahan mereka, target maksimumnya 23 MMSCF per hari, itu lumayan besar,” kata Azhari usai berdiskusi dengan sejumlah awak media di Tanjung Selor, Rabu, 15 Maret.
Pengujian harus dilakukan sebelum dilakukan pemompaan secara maksimal hingga 23 MMSCFD.
“Mudah-mudahan akan stabil produksinya, dan kemudian akan beroperasi secara normal. Mudah-mudahan kalau kita sudah memasukan secara maksimum, maka kita lakukan peresmian LNG mini pertama di Indonesia ini,” kata Azhari.
Dikatakannya, jika melihat kondisi yang ada sekarang, November 2023 sudah dapat diresmikan. Namun pihaknya tetap menggenjot lebih cepat lagi pemompoan secara penuh hingga sesuai kapasitas.
“Kita belum tahu (apakah presiden yang resmikan), makanya kita harapkan pimpinan dari pemerintah ini bisa hadir,” harap Azhari.
Kehadiran Presiden sangat diharapkan, sebagai bentuk motivasi investasi karena LNG mini ini merupakan hal baru di Tanah Air.
“Mudah-mudahan kesuksesan yang terjadi di Tana Tidung ini bisa kita copy ke area area produksi migas lainnya di Indonesia, yang mungkin jauh dari pusat pusat industri,” ungkap Azhari.
Ia menjelaskan, kilang LNG mini akan mencairkan gas alam, kemudian dimasukan ke iso tank untuk selanjutnya dibawa ke berbagai tujuan di Indonesia. “Untuk pembelinya sudah ada,” tutupnya.(*)