FAJAR, TANJUNG SELOR — Kandidat ketua KONI Kaltara, Najamuddin gugur sebagai calon. Kini menyisahkan satu orang kandidat, yakni petahana M Nasir.
Proses pencalonan ketua KONI Kaltara sempat tegang pada pelaksanaan Musorprov III, di Pangeran Khar, Sabtu 18 Maret. Pendukung Najamuddin menolak hasil kerja Tim Penjaringan dan Penyaringan.
Pimpinan sidang yang diketuai oleh Syafruddin sempat mengambil jalan tengah, sesuai dengan usulan KONI Pusat. Yakni melakukan voting untuk memutuskan apakah Najamuddin layak menjadi calon ketua.
Meski mendapat penolakan pendukung Najamuddin, proses voting tetap dilaksanakan. Pendukung Najamuddin pun enggan mengikuti votimg tersebut. Hasilnya dia tetap gugur sebagai calon, lantaran mendapat penolakan dari pemilik suara.
“Mari kita hargai mekanisme yang berjalan. Tugas kami hanya menjalankan mekanisme sidang. Semua punya hal untuk menerima dan menolak keputusan ini,” ungkap pimpinan sidang.
Najamuddin tak memenuhi syarat minimal dukungan sebagai calon. Yakni dukungan kabupaten/kota, dimana hanya bisa mengumpulkan satu dukungan saja. Sementara syaratnya minimal dua dukungan KONI daerah. Sementara dukungan pengprov cabor, sudah dipenuhi oleh Najamuddin.
Kondisi ini pun sempat membuat tegang seisi forum bersih tegang. Utamanya para pendukung Najamuddin yang terancam tersingkir, lantaran tak lolos sebagai calon ketua.
Ketua Tim Penjaringan dan Penyaringan Musprov III KONI Kaltara, Wiyono Adhie memaparkan dokumen syarat dukungan dua kandidat calon Ketua KONI Kaltara, baik Najamuddin dan M Nasir, pada Musorprov III KONI Kaltara, di Hotel Grand Pangeran Khar, Sabtu 18 Maret.
Dari hasil verifikasi berkas, M Nasir mengumpulkan 41 dukungan. 37 dukungan dari pengprov cabor serta 4 dukungan dari KONI kabupaten/kota.
pesaingnya Najamuddin mengumpulkan 17 dukungan saja. Terdiri atas 16 dukungan pengprov cabor dan 1 dukungan KONI kabupaten/kota. (*)