FAJAR, BALIKPAPAN – Penantian warga 7 desa di Kabupaten Bulungan dan Tana Tidung untuk menikmati listrik PLN akhirnya terwujud setelah secara simbolis penyalaan listrik di Desa Tengku Dacing Kabupaten Tana Tidung telah dilaksanakan pada Senin (2/3).
Penyambungan Listrik ini merupakan bukti komitmen Negara yang hadir lewat dana PMN (Penyertaan Modal Negara) untuk membangun infrastruktur ketenagalistrikan di daerah-daerah tertinggal, terluar dan terdepan (3T) yang digunakan PLN demi mewujudkan energi yang berkeadilan.
Anggota Komisi 6 DPR RI Deddy Yevry Hanteru Sitorus yang turut hadir dalam peresmian menuturkan bahwa hingga akhir tahun 2023 akan ada 374 desa termasuk Tengku Dacing yang akan menyala diProvinsi Kaltara dari total 482 desa di Kalimantan Utara.
“Perjuangan untuk melistriki desa desa di Kaltara bukan hal yang mudah butuh support dari berbagai pihak termasuk PLN dan pemerintah daerah untuk mewujudkan rasio desa berlistrik 100 persen di tahun 2024. Saya juga berharap agar listrik yang menyala hari ini tidak hanya dimanfaatkan untuk keperluan konsumtif tetapi juga untuk kegiatan produktif guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa ,” tutur Deddy.
Sementara Bupati Tana Tidung Ibrahim Ali mengungkapkan rasa syukurnya dengan penyalaan di Desa Tengku Dacing dan berharap desa desa lain di Kabupaten Tana Tidung bisa segera menyusul sejalan dengan program Tana Tidung Terang.
“Kami sangat mengapresiasi apa yang dilakukan PLN untuk mewujudkan rasio desa berlistrik 100 persen di Kabupaten Tana Tidung. Tinggal 2 desa lagi untuk mewujudkan program kami Tana Tidung Terang, semoga dalam waktu dekat dengan sinergi yang baik antara pemerintah pusat, PLN dan Pemkab Tana Tidung program Tana Tidung Terang Bisa Segera Terwujud, ” pungkas Ibrahim.
General Manager PLN UID Kaltimra Joice lanny Wantania menjelaskan pada tahun 2023 PLN mendapatkan suntikan dana PMN senilai Rp 10 triliun dari Komisi VI DPR RI.
Kucuran dana PMN ini salah satunya akan digunakan PLN untuk membangun infrastruktur ketenagalistrikan di daerah-daerah tertinggal, terluar dan terdepan (3T) di seluruh indonesia.
Untuk Provinsi Kaltara sendiri tahun 2023 ini dana PNM yang turun sekitar 369,16 M. Secara keseluruhan, PLN melalui PLN UP2K Kaltara telah berhasil melistriki Provinsi Kalimantan Utara dengan rasio desa PLN sebesar 71,58 persen dan rasio elektrifikasi sebesar 98,05 persen.
“Penyambungan ini merupakan bagian dari usaha kami ini untuk menuju rasio elektrifikasi 100 persen di Kaltara serta upaya kami untuk melistriki saudara saudara kami yang ada di daerah pedesaan dan 3T agar memiliki kualitas listrik yang sama dengan teman teman kita yang ada diperkotaan. Jumlah potensi pelanggan yang akan terlistriki kurang lebih sebanyak 770 pelanggan dengan jumlah pelanggan yang siap menyala atau sudah membayar biaya penyambungan sebanyak 282 pelanggan untuk kedua kabupaten tersebut,” terang Joice.
Joice berharap dengan penyalaan listrik di 7 desa ini dapat meningkatkan roda perekonomian masyarakat pedesaan serta meningkatkan taraf kehidupan warga desa agar energi berkeadilan dapat dirasakan juga oleh saudara saudara kita yang ada di desa khususnya di daerah 3T.
“Ada sekitar 111 fasilitas desa yang mendapatkan manfaat dalam penyalaan kali ini, semoga dengan hadirnya listrik di 7 desa ini semakin menggairahkan perekonomian dan berbagai sektor kehidupan masyarakat sehingga bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat pedesaan. Selain itu kami juga berharap dengan masuknya listrik ke 7 desa ini dapat menjadikan momen Ramadhan tahun ini menjadi lebih spesial bagi masyarakat yang menjalankan ibadah puasa dan Idul Fitri bersama keluarga,” tutup joice.(*)