FAJAR, SAMBAS — Dalam rangka kampanye Gerakan Nasional Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menyelenggarakan Workshop Literasi Digital secara luring Di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat pada tanggal 13 April 2023 dengan mengangkat “Bikin Konten Dibantu ChatGPT?!” Workshop ini sebagai bentuk peran aktif Kemenkominfo dalam menghentikan penyalahgunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi, serta internet.
Berdasarkan Survei Indeks Literasi Digital Nasional Indonesia yang diselenggarakan oleh Kemenkominfo dan Kata data Insight Center pada tahun 2021 disebutkan bahwa Indonesia masih berada dalam kategori “sedang” dengan angka 3.49 dari 5,00. Dalam merespon hal tersebut, Kemenkominfo menyelenggarakan “Workshop Literasi Digital” dengan materi yang didasarkan pada empat pilar utama literasi digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.
Materi pertama tentang Cakap digital disampaikan oleh Reiza Praselanova, M.I.Kom. Menurutnya Chat GPT itu adalah aplikasi di dalamnya kita bisa bercakap-cakap kita bisa bertanya apapun bahkan dia bisa bantuin kita mengerjakan apapun.
“Manfaat chat GPT untuk bantu kita bikin konten ya konten di sosial media kamu, kamu punya YouTube kamu punya Instagram chat GPT ini bisa bantu kamu untuk bikin konten apalagi kita yang mager yang malas ngetik yang nggak ada ide bikin konten,” jelasnya.
Dia mengatakan teknologi ini kecerdasan buatan chat GPT khususnya bisa membantu memudahkan kehidupan, jadi tingkatkan terus kecakapan keterampilan kita dalam dunia digital tidak hanya di chat GPT tapi digital lainnya.
Tapi literasi digital tidak hanya cakap literasi digital itu tidak hanya kamu hebat kamu bisa pakai chat GPT kamu bisa menggunakan teknologi ini dengan luar biasa. Bukan itu aja, tapi juga kamu harus terampil dalam memanfaatkan teknologi secara tanggung jawab.
Di kesempatan yang sama RTIK Surabaya Kiky Wulandari Membagikan Tips aman Ketika menjelaskN menggunakan Chat GPT yang pertama, hindari memberikan informasi pribadi yang sensitif.
“Kita tulis-tulis data kita di chat GPT ya nggak perlu pokoknya chat GPT itu jangan terlalu dianggap teman gitu ya besti dia mah mesin nggak usah terlalu terbuka sama si chat GPT. Terus gunakan bahasa yang jelas dan tidak ambigu,” ujarnya.
Dalam kegiatan ini turut hadir sebagai Narasumber yang ahli dalam bidangnya. Untuk Praktisi Komunikasi Digital, arasumber ketiga yaitu Wakil Ketua ASPIKOM Pusat, Dr. Alem Febri Sonni, M.Si yang membawakan materi Etika Digital.
Dia menjelaskan kesimpulan yang bisa saya berikan hari ini adalah chat GPT menjadi teknologi yang bisa memberikan potensi yang baik bagi dunia pendidikan, potensi yang baik akan tetapi etis. Setidaknya penggunaan teknologi ini bergantung pada pengguna. Nah pada akhirnya penggunaan teknologi apapun akan dipengaruhi oleh pengguna bijak dan bertanggung jawab menjadi kunci dalam etika penggunaannya.
Kegiatan Literasi Digital Sektor Pendidikan merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) untuk memberikan literasi digital kepada 50 juta orang masyarakat Indonesia hingga tahun 2024. Adapun Informasi lebih lanjut mengenai kegiatan dan info literasi digital dapat diakses melalui media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Fan Page dan Kanal Youtube Literasi Digital Kominfo serta website info.literasidigital.id.