Bidan di Wilayah Terpencil Nunukan Kaltara Raih Penghargaan Perempuan Berjasa dan Berprestasi Tingkat Nasional 

  • Bagikan

FAJAR, MEDAN — Margaret, adalah seorang Tenaga Kesehatan Bidan di salah satu Puskesmas Pembantu (Pustu) daerah Terdepan, Terpencil dan Tertinggal (3T) di wilayah di Kabupaten Nunukan, tepatnya di Pustu Desa Tau Lumbis, Kecamatan Lumbis Hulu, dengan Puskesmas Binter sebagai Puskesmas induknya telah menerima Penghargaan sebagai  Perempuan Berjasa dan Berprestasi di Bidang Kesehatan Tingkat Nasional dalam puncak acara Hari Kesatuan Gerak PKK yang digelar di Kota Medan, Rabu (27/05/2023). 

Kehadiran Bidan Margaret dalam kegiatan tersebut juga didampingi oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Nunukan Sri Kustarwati Hanafiah bersama jajaran pengurus TP PKK Kabupaten Nunukan. 

Bidan Margaret yang telah mengabdikan diri sebagai bidan tenaga honorer sejak tahun 2017 ini menerima penghargaan dari Ibu Iriana Joko Widodo atas dedikasinya di bidang kesehatan. Ditemui usai menerima penghargaan, Bidan Margaret bercerita kehidupan sehari-harinya dalam menjalankan profesi sebagai Tenaga kesehatan di desa terpencil tersebut.

Bidan Margaret sehari hari melaksanakan tugas untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di wilayah kerjanya dengan sasaran sejumlah 10 Desa, jumlah penduduk 759 jiwa, Pus (Pasangan Usia Subur) 112, Ibu Hamil 9, Balita 73, Remaja 57. Bidan Margaret juga melakukan pelayanan kesehatan dengan ketulusannya kepada masyarakat usia produktif dan lansia. 

“Sebagai Bidan di Desa terpencil, sehari-hari saya  melayani Kesehatan Ibu dan anak,  karena tidak ada  petugas kesehatan yg lain jadi saya melakukan pelayanan Kesehatan Umum, mulai dari remaja,usia produktif, dan juga lansia,” jelasnya. 

Tak cukup sampai disitu saja, dengan penuh semangat di tengah keterbatasan akses transportasi Bidan Margaret juga memberikan pelayanan pemantau pada pasien Gangguan jiwa, pelayanan Kesehatan kelompok melalui Posyandu, 10 Posyandu kelas balita, 10 kelas ibu hamil, pelayanan KB, dan penyuluhan PHBS. 

Walaupun kesulitan akses harus dihadapinya, namun hal itu tidak menyurutkan semangatnya. Dengan berjalan kaki dan menggunakan transportasi air Bidan Margaret melaksanakan tugasnya. 

Untuk menuju ke Puskesmas Induknya di Binter, Bidan Margaret membutuhkan waktu 4 jam, ke Puskesmas Rujukan PONED 6 jam dan rujukan ke RS terdekat yaitu ke RSU Malinau membutuhkan waktu 8 jam serya untuk ke Kabupaten Nunukan membutuhkan waktu 10-12 jam. 

Selain sebagai Petugas Kesehatan, Margaret juga aktif sebagai anggota PKK yang pernah menerima penghargaan di Kecamatan pada saat HUT RI 17 Agustus.

Lebih lanjut Margaret mengatakan, dalam kesehariannya dirinya dapat melayani pasien rata-rata 10-20 orang per-hari, dan yang paling menjadi tantangannya adalah bagaimana sebisa mungkin memberikan edukasi dan pemahaman kepada Ibu hamil agar sebelum mendekati hari persalinan sudah harus keluar dari desa utk mendekati Fasilitas Kesehatan (Faskes)  yg standar.

” Mengingat sulitnya akses dan transportasi untuk mencapai Faskes Standar dan juga Faskes Rujukan jadi sangat penting untuk melakukan rujukan dini, terencana agar tidak terjadi keterlambatan pertolongan utk ibu ibu hamil yg akan bersalin”, ujarnya. 

Margaret juga membagi waktunya untuk membimbing dan membina para kader Posyandu. 

“Di luar rutinitas saya sebagai tenaga kesehatan, saya juga membimbing dan membina kader posyandu, menjadi koordinator tim pendamping keluarga beresiko stunting utk 10 desa,  juga aktif di organisasi PKK desa,” katanya

Di akhir ceritanya wanita yang lahir 34 tahun lalu di kecamatan Lumbis  ini mengatakan penghargaan yang diterimanya tidak lepas dari kinerja, ketulusan serta kerjasama dari rekan rekannya. 

“Dari kinerja dan ketulusan pastinya mbak, karena bukan saya sendiri Nakes di PKM Ogong, kita ada banyak,” tambahnya. (*) 

  • Bagikan

Exit mobile version