FAJAR, TARAKAN – Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan melakukan kunjungan ke Kota Batam bersama tim perangkat daerah yang terkait dengan infrastruktur air bersih dan manajemen Perumda Tirta Alam Tarakan. Pada kunjungan ke Kota Batam, Kepulauan Riau ini bertujuan untuk mempelajari proses penyediaan air bersih melalui pengolahan air asin, khususnya melalui metode desalinasi yang telah diterapkan di Kota Batam.
Wali Kota Tarakan, dr. Khairul, M.Kes, menjelaskan dipilihnya Kota Batam sebagai tujuan kunjungan ini didasarkan pada fakta bahwa Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) BP Batam. Dalam hal ini, Khairul menilai bahwa Batam telah berhasil memulai proses pengolahan air laut menjadi air tawar melalui desalinasi sehingga hal ini menarik perhatian Pemkot Tarakan, mengingat Kota Tarakan saat ini memiliki tantangan dalam penyediaan air bersih.
“Dengan populasi yang mencapai lebih dari 250 ribu jiwa dan terus berkembang, kita membutuhkan solusi yang inovatif untuk memenuhi kebutuhan air bersih,” ungkap Khairul saat ditemui awak media, Senin (29/5).
Saat ini, produksi air PDAM Tarakan masih mengalami surplus dengan kapasitas produksi sebesar 499,75 liter per detik dan kapasitas distribusi sebesar 446 liter per detik, yang melayani lebih dari 94,22 persen rumah tangga di Tarakan.
Namun, dengan pertumbuhan penduduk yang terus meningkat, baik penduduk maupun non-penduduk, serta perkembangan sektor industri dan jasa di Kota Tarakan, kebutuhan akan air bersih terus meningkat.
Dalam kunjungan ke Kota Batam, dikatakan Khairul tim dari Tarakan disambut dengan para ahli dan pimpinan SPAM BP Batam yang memaparkan tentang teknologi dan proses yang digunakan dalam desalinasi air laut menjadi air tawar. “Jadi kami sudah mengamati infrastruktur yang telah dibangun di Kota Batam untuk mendukung penyediaan air bersih yang efisien dan berkelanjutan,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Khairul menyatakan bahwa kunjungan ke Kota Batam ini merupakan langkah penting dalam mempelajari teknologi dan pengalaman dari kota lain yang telah berhasil dalam penyediaan air bersih melalui pengolahan air asin. “Kami berharap dapat mengaplikasikan pengetahuan ini di Kota Tarakan guna memenuhi kebutuhan akan air bersih yang semakin meningkat,” ujarnya. (*)