FAJAR, PADANG, — GUBERNUR Kalimantan Utara (Kaltara), Drs. H. Zainal A. Paliwang, SH, M.Hum memberikan motivasi kontingen Kaltara yang mengikuti perhelatan Pekan Nasional (Penas) Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) ke XVI di Sumatera Barat. Gubernur mengapresiasi kehadiran utusan Kaltara di Penas, di mana provinsi ke 34 ini mengutus 306 orang.
Gubernur juga mengungkapkan, Pemprov bisa bekerjasama dengan daerah lainnya untuk mengembangkan pertanian dan juga perikanan. Pasalnya, potensi di Kaltara cukup menjanjikan pada sektor tersebut. Di mana lahannya cukup luas dibanding provinsi lainnya.
Kendati demikian, bukan tidak ada halangan. Provinsi Kaltara memiliki kendala pada persoalan pupuk. Karena itu, Gubernur berharap para petani dapat mengenyam pengalaman soal pupuk melalui Penas ini. “Sebenarnya pupuk itu adalah peluang, tidak perlu kita terlalu mengharapkan pupuk dari pemerintah tapi harus ada inovasi – inovasi dari para petani dan milenial,”bebernya.
Misalnya, mengumpulkan kotoran ternak untuk diolah menjadi pupuk. “Jadi kotoran – kotorannya ternak ini bisa dikumpul, dicampur, diaduk, istilahya di remix. Nanti dikasih Sekam dan dikasih pupuk EM4, saya kira tetap ada biaya keluar, kita bisa membangun sendiri tapi perlu adanya biaya, yang penting saya harapkan semangat kita untuk membangun pertanian di Provinsi Kalimantan Utara,”terangnya.
Gubernur berharap, melalui Penas ini dapat membawa pengalaman baru untuk diterapkan di Kaltara. “Saya ingatkan dengan kita mengikuti penas disini mudah – mudahan ilmu yang telah didapat dikumpulkan di Kaltara. Sampaikan hasil Penas kira – kira apa yang cocok dibuat di Malinau, cocok dibuat di Nunukan, cocok di Tarakan atau di Bulungan, atau pulau Bunyu,”bebernya.
Ia juga meminta, agar seluruh Kontingen Penas dari Kaltara dapat menyerap ilmu yang telah disampaikan melalui agenda diskusi sebelumnya.
“Jadi kita sesuaikan tanam sesuatu itu sesuaikan dengan kondisi tanah, dasar tanah itu penting dalam pertanian, nanti pak kadis yang menyampaikan detail lebih jelas. Tanaman yang dimasukkan dan ditanam di rumah kasih contoh ke masyarakat, jadi yang mengikuti Penas diharapkan bisa memberikan contoh di masyarakat sekelilingnya,” tutup Gubernur. (*)