FAJAR, TANJUNG SELOR – Gubernur Kaltara Drs. H. Zainal A Paliwang, S.H., M.Hum menerima wawancara dari Tim 9 Riset Inovatif Produktif (Rispro) Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Universitas Gadjah Mada (UGM).
Wawancara ini dilaksanakan di Ruang Rapat Kantor Gubernur di Tanjung Selor sekira pukul 17.00 Wita, melalui kanal zoom meeting, Senin (10/7).
Lewat wawancara itu, Gubernur memaparkan kondisi terkini di Kaltara.
Sebagai provinsi baru di Indonesia, Kaltara sedang giat-giatnya membangun untuk dapat mengejar perekonomian dan pembangunan provinsi lain di Indonesia.
Diantaranya, yakni pembangunan Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) di Tanah Kuning-Mangkupadi di Kabupaten Bulungan.
“Pembangunan industri ramah lingkungan ini, nanti juga akan didukung dengan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) sebagai salah satu sumber energinya,”ujarnya.
Program Strategis Nasional (PSN) lainnya, seperti pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur (Kaltim), juga turut membuka peluang besar bagi Kaltara untuk semakin berkembang dan maju.
“Lokasinya yang berdekatan, kelak akan menjadikan Kaltara pintu masuk ke IKN Nusantara, baik dari sektor energi, pangan dan sektor penunjang lainnya,”kata Gubernur.
Seperti diketahui, Lembaga Pengelola Dana Pendidikan, atau biasa disingkat LPDP, adalah sebuah lembaga yang beroperasi di bawah Kemenkeu, Kemendikbud, serta Kemenag yang komitmen untuk mempersiapkan pemimpin dan profesional masa depan serta mendorong inovasi demi terwujudnya Indonesia yang sejahtera, demokratis, serta berkeadilan.
Untuk mewujudkan komitmen tersebut, LPDP menyelenggarakan program beasiswa magister/doktor serta beasiswa dokter spesialis, dokter subspesialis dan Fellowship untuk putra-putri terbaik Indonesia.
Dalam memfasilitasi pembentukan SDM unggul yang mampu memenuhi kebutuhan bangsa sekaligus mengantisipasi dan memanfaatkan global megatrends sebagai peluang untuk mendorong Indonesia menjadi negara maju, LPDP diharapkan dapat berperan banyak dalam memfasilitasi peningkatan kapasitas SDM yang ada di Indonesia khususnya di Provinsi Kaltara, sehingga dapat membantu dan mendorong Indonesia Emas Tahun 2045 dari wilayah perbatasan.
Khususnya untuk meningkatkan jumlah SDM dengan latar belakang pendidikan di bidang energi terbarukan, pengelolaan lingkungan, pertanian berkelanjutan, atau pariwisata. (*)