Penanganan Praktis Penyakit Ginjal Melalui CAPD di RSUD Jusuf SK 

  • Bagikan

FAJAR, TARAKAN – Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis (CAPD) adalah terapi pengganti fungsi ginjal yang dimiliki oleh RSUD dr. Jusuf SK. CAPD ini merupakan dialysis yang berlangsung terus menerus melalui selaput dalam perut.

Adapun cara kerjanya, cairan dimasukan ke dalam selaput perut melalui selang selama 6 hingga 8 jam. Perendaman ini juga disebut proses pencucian, yang mana cairan akan menyerap zat-zat racun di dalam tubuh.

“Setelah 6 hingga 8 jam nanti akan dibuang cairannya. Dalam proses perendaman juga sebelumnya terdapat selang kecil yang ditanamkan di dalam perut dan itu menetap,” ucap Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSUD dr. Jusuf SK, dr. Gusti Hariyadi Maulana, MSc, Sp.PD-KGH, Kamis (13/7/2023).

Ia melanjutkan proses pembuangan cairan berisi sampah metabolik menggunakan connector untuk menghubungkan selang di dalam perut ke luar perut. Setelahnya, baru diisi cairan baru kembali.

“Pengisian cairan itu 2 liter yang direndam 6 hingga 8 jam,” tambahnya.

Menariknya, pengerjaan CAPD atau proses perendaman hingga pembuangan kembali cairan dapat dilakukan pasien dimana saja. Dengan memperhatikan kebersihan diri dan juga lingkungan sekitar.

“Jadi bukan sama dokter ngerjakannya. Bisa di mana saja, bisa di kantor, di rumah juga,” urai dr. Gusti.

Layanan CAPD di RSUD dr. Jusuf SK sudah berjalan 2 tahun. Menurutnya, sejauh ini layanan tersebut berjalan dengan lancar. Untuk mengedukasi ke pasien, terdapat lembar edukasi yang berisi ilustrasi pengerjaan CAPD.

Per harinya, pasien harus tepat waktu mengganti cairan dan membuang cairan. Diharuskan, proses pergantian itu dilakukan 4 kali sehari. Keseluruhan pelayanan CAPD dipastikan dapat dicover oleh BPJS Kesehatan.

Ia melanjutkan, program layanan ini adalah program yang sangat baik untuk pasien dengan penyakit ginjal.

“Layanan konsultasi juga dibuka 24 jam. Kalau ada masalah di rumah bisa mengirim pesan singkat aja. Nanti perawat kami langsung merespon, jadi tidak harus ke rumah sakit,” tutupnya. (*) 

  • Bagikan

Exit mobile version