Imunisasi Campak Baru 70 Persen, Ini Kata Dinkes Tarakan

  • Bagikan

FAJAR, TARAKAN – Minimnya masyarakat yang membawa anaknya melakukan imunisasi campak, menjadi salah satu penyebab ditemukannya kasus campak di daerah Tarakan Utara.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Tarakan, dr. Devi Ika Indriarti, M.Kes. Berdasarkan hasil penelusuran selain minimnya masyarakat membawa anaknya untuk imunisasi campak,

penyebab lainnya anak juga mendapatkan imunisasi campak hanya sekali. “Sebagian besar karena tidak imunisasi dan hanya sekali mendapatkan imunisasi, tidak booster lagi untuk menambah kekebalan tubuh terhadap campak,” ungkapnya, Selasa (18/7).

Adapun temuan kasus campak berawal dari hasil pengiriman sampel sebelumnya, dimana ditemukan ada 5 sampel yang positif campak, adanya temuan tersebut membuat pihaknya langsung melakukan kegiatan imunisasi campak untuk anak usia 9 bulan hingga 59 bulan.

“Peningkatan kasus tidak terjadi di semua kelurahan, hanya 3 wilayah di Tarakan Utara yakni Kelurahan Juata Kerikil, Juata Permai dan Juata Laut serta 1 kelurahan lagi yang berbatasan dengan Kecamatan Tarakan Utara yakni Kelurahan Karang Harapan,” ucapnya.

Pihaknya mengimbau masyarakat memiliki peranan aktif untuk membawa anaknya langsung ketika mendapatkan informasi adanya kegiatan imunisasi campak, dikarenakan pihaknya memiliki keterbatasan SDM bila melakukan kegiatan jemput bola ke rumah-rumah warga.

“Selain SDM yang terbatas, kita juga memiliki kegiatan lain yang harus dikerjakan, artinya kita meminta masyarakat lebih berperan aktif untuk datang ke faskes ataupun kegiatan imunisasi campak,” ujarnya.

Terkait target imunisasi campak, hingga saat ini realisasinya baru sekitar 60 hingga 70 persen, angka tersebut dirinya nilai masih jauh dari target 95 persen, sehingga pihaknya berusaha semaksimal mungkin untuk bisa mengejar target tersebut.

“Selain bisa di faskes dan posyandu, kita juga membuat pos-pos di daerah padat penduduk untuk melayani imunisasi campak pada anak 9 bulan hingga 59 bulan, langkah ini diharapkan bisa mengejar target imunisasi campak,” tuturnya.

Adapun penyakit campak pada dasarnya merupakan salah satu penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, Sehingga dirinya berharap masyarakat bisa meluangkan waktunya untuk mengantar anaknya untuk mendapatkan imunisasi campak.

“Selain menyebabkan demam disertai diare dan muntah-muntah hingga gizi buruk, penyakit ini bila sudah parah, bisa membuat meninggal dunia bila ada komplikasi dengan penyakit lainnya,” pungkasnya. (jpg/fajar)

  • Bagikan

Exit mobile version