FAJAR, TARAKAN – Kebijakan sistem perparkiran yang diterapkan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Jusuf SK menuai pro dan kontra di masyarakat. Meski sebagian masyarakat mendukung sebagai penunjang fasilitas keamanan, namun tidak sedikit yang tidak setuju dengan kebijakan tersebut.
Pasalnya selain tarif yang berlipat dalam ketentuan, hal yang dikeluhkan lainnya yakni tanggung jawab terhadap keberadaan kendaraan hingga helm pengguna jasa. Direktur
RSUD dr. H. Jusuf SK, dr. Ario Gatot Kertarto menanggapi, jika kebijakan tersebut telah dikerjasamakan oleh manajemen sebelumnya. Sehingga dalam hal ini pihaknya tidak tahu menahu persoalan tersebut. “Maaf masalah ini baru mau saya rapatkan dengan vendor
karena yang membuat MoU adalah Plt (direktur) sebelumnya, jadi kami belum bisa memberi informasi. Semoga bapak (dr. Ario) bisa bicara dengan vendornya, karena kami cuma menyiapkan lahan dan menerima kontribusi, selebihnya vendor,” terangnya, Kamis (27/7).
“Seperti yang saya sebut, MoU dibuat vendor dan Plt sebelumnya, kami sedang mencari waktu untuk bertemu vendor dan membicarakannya, kalau soal MoU. Otomatis vendor juga memilikinya, tidak hanya kami,” jelasnya.(*)
