Gelar Workshop Fenomena “Fear of Missing Out (FOMO)” di Era Sosial Jaman Now

  • Bagikan

FAJAR, BALIKPAPAN — Dalam upaya untuk mendorong Gerakan Nasional Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bekerja sama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi dengan bangga mengadakan Workshop Literasi Digital di Peserta Didik SMP N 14 Balikpapan, Kalimantan Timur pada tanggal 10 Agustus 2023.

Dengan tema “Fear of Missing Out (FOMO) Sindrom Sosial Jaman Now”, acara ini menegaskan komitmen Kemenkominfo dalam mengatasi penyalahgunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi serta internet. Hasil dari Survei Indeks Literasi Digital Nasional Indonesia tahun 2021, yang dikeluarkan oleh Kemenkominfo dan Kata Data Insight Center, menunjukkan bahwa Indonesia masih berada dalam kategori “sedang” dengan skor 3,49 dari 5,00.

Dalam merespon temuan ini, Kemenkominfo menyelenggarakan “Workshop Literasi Digital” yang mengusung materi berdasarkan empat pilar utama literasi digital: kecakapan
digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital. Workshop ini berhasil menghadirkan narasumber yang ahli di bidangnya: Emmy Mulyani, S.Sos materi Budaya Digital, Eny Fitriyati, M.Pd. dengan materi Etika Digital kemudian Dedi Priansyah, M.Kom,C.DM dengan materi Aman Digital dan Kekeshabila dengan materi Cakap Digital.

Pentingnya membangun budaya bermedia digital yang berkualitas juga menjadi sorotan dalam paparan Emmy Mulyani. Ia menjelaskan bahwa budaya bermedia digital melibatkan kemampuan dalam membaca, menguraikan, membiasakan, dan membangun wawasan kebangsaan Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini penting untuk menciptakan lingkungan digital yang positif dan mendukung perkembangan karakter dan budaya bangsa.

Emmy Mulyani menekankan bahwa budaya bermedia digital harus mencerminkan nilainilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. Selain itu, ia juga mengingatkan tentang pentingnya mendukung produk dalam negeri, menjaga etika digital, serta memahami hak-hak digital untuk menciptakan ruang digital yang aman dan produktif.
Kemudian salah satu narasumber selanjutnya dalam sesi pemaparannya, Eny Fitriyati menjelaskan kepada peserta workshop mengenai pentingnya etika digital dalam
bermedia.

Ia membawa pemahaman bahwa setiap individu dalam bermedia digital memiliki tanggung jawab untuk berperilaku dengan etika yang baik. Dengan media
sosial yang menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari, dia memberikan contohcontoh tentang bagaimana memperlakukan orang lain secara baik dan tidak
menyinggung dalam komunikasi online.

Kata beliau “Internet adalah anugerah tetapi bisa menjadi bencana manakala teknologi hanya bisa mengendalikan kita manusia tanpa jiwa-jiwa beretika. Jadi teknologi
mengendalikan kalian atau kalian yang mengendalikan teknologi, tentukan, kita yang mengendalikan teknologi artinya bukan kalian dikendalikan oleh teknologi itu akan nanti hal-hal negatif nanti.

Etika hadir sebagai orang bijak yang mengingatkan kembali hakikat sebagai anugerah bagi kemanusiaan. Etika digital ditawarkan sebagai pedoman menggunakan berbagai platform digital secara sadar harus selalu tanggung jawab.” Kegiatan Literasi Digital Sektor Pendidikan merupakan salah satu rangkaian kegiatan
dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) untuk memberikan literasi digital
kepada 50 juta orang masyarakat Indonesia hingga tahun 2024.

Adapun Informasi lebih lanjut mengenai kegiatan dan info literasi digital dapat diakses melalui media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Fan Page dan Kanal Youtube Literasi Digital Kominfo serta website info.literasidigital.id.(*)

  • Bagikan

Exit mobile version