Gubernur Harapkan Tokoh Adat Bersinergi Membangun Daerah

  • Bagikan

KRAYAN, NUNUKAN – Usai mengikuti dan memimpin upacara peringatan Hari Kemerdekaan ke-78 Republik Indonesia, Gubernur Drs. H. Zainal Arifin Paliwang, S.H., M.Hum turut menyaksikan pelantikan Kepala Adat Besar dan Pengurus Adat Dayak Lundayeh Krayan Darat periode 2023-2028.

Dalam sambutannya, ia berharap kepada Kepala Adat Besar dan Pengurus Adat Dayak Lundayeh yang telah dilantik hari ini agar dapat bersinergi bersama pemerintah daerah membangun Kalimantan Utara (Kaltara).

“Tentunya pembangunan tidak akan berjalan dengan baik jika tidak ada dukungan masyarakat sekitar,” katanya, Kamis (17/8).

Hal ini dikatakannya, sebagai bagian dari makna kemerdekaan, terlihat dalam beberapa tahun terakhir masyarakat yang berada di dataran tinggi Krayan ini telah mengalami dan merasakan percepatan pembangunan. 

Seperti pembangunan infrastruktur jalan, telekomunikasi, transportasi udara, dan pembangunan PLBN yang terus dipacu.

“Walaupun tentunya masih banyak yang perlu kita benahi dan sempurnakan. Pembangunan itu bertahap dan berkelanjutan dengan memperhatikan sumber daya yang ada,” terangnya.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Adat Lundayeh yang selama ini menjadi mitra pemerintah dalam upaya percepatan pembangunan di berbagai bidang.

“Saya berharap kita dapat terus konsisten untuk berinovasi dan memberikan gagasan yang positif dalam upaya meningkatkan peran masing-masing guna membangun daerah yang kita cintai ini,” imbuhnya.

Pada kesempatan ini, Gubernur juga menceritakan perjalanannya menembus jalan dari Malinau hingga ke Krayan.

“Kemarin saya berserta rombongan sudah melewati perjalanan darat yang cukup melelahkan, cukup panjang, dan penuh resiko. Saya melaksanakan perjalanan ini untuk membuktikan bahwa jalan dari Malinau sampai ke Krayan Induk ini sudah bisa dilewati melalui darat,” jelasnya.

“Saya sudah komunikasikan dengan Balai Jalan, di akhir tahun 2023 ini progres pembangunannya makin bagus. Mudah-mudahan 2024 nanti akses Malinau-Krayan bisa ditembus oleh kendaraan roda empat yang akan membawa sembako untuk masyarakat kita di daerah Krayan ini, tentunya tidak seberat medan yang saya lalui kemarin,” ungkapnya.

Ia mengatakan, medan yang dilalui cukup berbahaya. Apa lagi saat hujan lebat akan mengakibatkan jalan berlumpur dan licin.

“Sehingga kalau driver (supir,red) kendaraan tidak mahir, tidak hati-hati, akan mengakibatkan musibah di luar dugaan kita,” pesannya. (*) 

  • Bagikan

Exit mobile version