FAJAR, TARAKAN — Melalui Sosialisasi Pembalajaran Aman Bencana di SLTA Provinsi Kaltara dan Simulasi Penanggulangan Bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltara membekali masyarakat dengan mitigasi bencana.
Kegiatan yang digelar di Aula SMA Negeri 1 Tarakan, Jumat (29/9/2023), dibuka Kepala Pelaksana BPBD Kaltara, Robby Yuridi Hatman.
Melalui kegiatan tersebut, BPBD Kaltara membekali para siswa SLTA, instansi terkait, hingga masyarakat akan ilmu mitigasi bencana. Terutama bencana gempa bumi yang berpotensi terjadi di Tarakan.
“Kita sudah tahu bahwa bencana yang kita hadapi itu beragam dan secara rutin terjadi dan sekarang ini malah terjadi peningkatan ancaman. Karena kita tahu bahwa 2017, berdasarkan pusat gempa nasional, hasil kajian itu ditemukan sesar melintasi pulau Tarakan dari Barat ke Timur sepanjang 100 kilometer mengarah ke KTT,” ujar Robby Yuridi Hatman.
“Dari sejarah kebencanaan itu sejak 100 tahun yang lalu sudah pernah terjadi tsunami dan bencana besar itu sebenarnya di Tarakan ini sudah empat kali, termasuk yang 1923, yang terakhir itu 2015,” lanjut Robby.
Karena itu, ia menilai perlu dilakukan manajemen bencana. Dimulai dari pra bencana yaitu dengan melakukan mitigasi.
Salah satu upaya mitigasi bencana yaitu dengan melakukan peningkatan kapasitas masyarakat yang termasuk dalam mitigasi nonstrukstural.
Dengan memberikan pengetahuan dan keterampilan, masyarakat dapat mengetahui gejala bencana dan bagaimana cara mencegahnya.
Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk membentuk Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) yang wajib ada di setiap daerah berdasarkan Permendiknas Nomor 33 Tahun 2019.
“Dengan pembelajaran aman bencana ini sebenarnya kita menargetkan sekaligus terbentuknya sekolah aman bencana atau yang disebut dengan satuan pendidikan aman bencana (SPAB). Itu sebenarnya berdasarkan Permendiknas Nomor 33 Tahun 2019 yang mewajibkan di daerah itu terbentuknya satuan pendidikan yang aman bencana,” ungkap Robby.