Patgulipat Seleksi KPU Kaltara

  • Bagikan

  • Satu Anggota Timsel Mundur

FAJAR, TANJUNG SELOR – Tim Seleksi (Timsel) Calon Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), telah menetapkan 18 besar calon anggota KPU Provinsi Kaltara periode 2024-2029 pada 29 November 2023 lalu.

Ironisnya, sebelum 10 nama ditetapkan Timsel untuk dikirim ke KPU RI, hasil seleksi itu menuai protes karena terindikasi terjadi banyak kecurangan.

Seperti diungkapkan salah satu peserta seleksi, Andi Rizal Amirsyah Muhammad yang mengaku sudah membuat aduan melalui pengaduan masyarakat (Dumas) KPU RI yang dilayangkan pada Senin 11 Desember 2023.

“Diduga pengaturan itu mulai pada tahapan seleksi 18 besar ke 10 besar, saat itu nama saya tidak tercantum dalam 18 besar pada pengumuman hasil seleksi tes psikologi. Padahal saya lulus tes psikologi,” ungkapnya, Selasa (12/12/2023).
Dalam surat dumas KPU RI, lanjut Andi Rizal, pihaknya mengadukan kecurangan dalam proses seleksi anggota KPU Kaltara yang dilakukan oleh Timsel dan peserta calon anggota KPU periode 2024-2029.

“Saat pendaftaran peserta atas nama AF data yang disampaikan adalah tidak Valid. Ini
menyangkut izin dari pejabat pembina kepegawaian ini berdasarkan info yang disampaikan oleh salah satu anggota
Timsel berinisial IA, semua bukti rekaman percakapan telepon dan voice Note kita punya,” ujarnya.

Dugaan kecurangan lainnya, ditemukan bahwa dari hasil ujian Test Cat dan Psikotest ditemukan adanya peserta tes yang memiliki nilai dibawah rata-rata diloloskan masuk di 18 besar dan tidak meluluskan beberapa nama yang dinilai layak.

“Fatalnya, ada timsel dan peserta punya kedekatan emosional karena pada saat tes mereka
tinggal satu kamar di hotel. Padahal ini tidak dibenarkan selama proses seleksi,” jelasnya.

Pihaknya juga mempertanyakan, tidak Transparansinya hasil tes secara keseluruhan yang tidak dipublikasikan kepada peserta dan
masyarakat umum.

“Parahnya ada beberapa nama peserta bekerja sama untuk mengatur mana lulus dan yang tidak diluluskan,” bebernya.

Andi Rizal menegaskan, dugaan kecurangan ini akan mengganggu kepercayaan masyarakat kepada KPU Kaltara lima tahun ke depan yang seharusnya benar-benar punya integritas dan bukan titipan dari pihak yang punya kepentingan.

“Negeri demokrasi ini, harusnya ada keterbukaan informasi secara adil, tidak boleh ada yang di tutup-tutupi, kami juga akan melaporkan kasus ini ke DKPP (Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu),” katanya.

Sementara itu, ketua Timsel anggota KPU Kaltara, Ade Saktiawan Amirullah saat dikonfirmasi belum memberikan keterangan pasalnya sedang dalam perjalanan.

“Sy lg di perjalanan, Sebentar kita teleponan ya,” singkatnya.

Sementara itu, Ketua Timsel KPU Kaltara, Ade Saktiawan menjelaskan, dalam tahapam seleksi, pihaknya sudah menjalankan seleksi sesuai dengan petunjuk teknis (Juknis) yang ada.

Tim Seleksi itu berjumlah 5 orang, dan bekerjasama dengan unit organisasi seperti Dinas Psikologi Angakatan Darat. Lanjut kata dia, setelah seleksi dilakukan, timsel kemudian melakukan pleno.

“Dan pengambilan keputusannnya dilakukn oleh anggota timsel secara kolektif. Dan hasilnya seperti itu,” jelasnya.

Ketika ditanya, benarkah ada peserta yang tes CAT lolos dengn nilai dibawah rata-rata. Ade Saktiawan menhwab, CAT tersebut bukan satu-satunya test. Melainkan masih soal essay yang harus diisi oleh peserta.

“Soal-soal ini yang dinilai masing-masing tim seleksi. Itu kemudian diakumulasikan dengan nilai kategori psikologinya. Semuanya melalui mekanisme pleno oleh anggota Timsel. Ya, memang seperti itu hasilnya,” tuturnya.

Dirinya juga membenarkan ada salah satu timsel yang mundur. Meski begitu, semua tahapan tetap akan berjalan sesuai dengan juknis dan mekanisme yang ada.

Meskipun ada anggota yang memilih tidak mengikuti tahapan berikutnya, rapat tetap diselenggarakan meskipun jumlahnya tidak lagi berjumlah 5 orang.

“Anggota Timsel yang memilih tidak akan mengikuti tahapan selanjutnya, adalah Ilham Agam. Proses pengunduran dirinya itu dilakukan di sekretariat. Kalau alasannya, silakan tanya sendiri ke pihak terkait,” katanya.

ketika ditanya, ada peserta yang tes CAT nilai dibawah rata-rata lolos. CAT itu bukan satu”nya test, kan ada juga essay. yang dinilai masing-masing tim seleksi. jadi itu diakumulasikan dengan nilai kategori psikologinya.

“Dan itu semua melalui mekanisme pleno. jadi seperti itu hasilnya,” pungkasnya.

Sementsra itu, Ilham Agam kala dihubungi harian ini melalui sambungan langsung, belum memberikan keterangan. (/)

  • Bagikan

Exit mobile version