FAJAR, NUNUKAN — Ketua DPRD Kabupaten Nunukan, Hj leppa mengatakan, program sumur bor merupakan solusi jangka pendek pemerintah daerah dalam mengatasi krisis air bersih di Kabupaten Nunukan.
Sejak krisis air bersih melanda, masyarakat resah dan menilai pemerintah daerah tidak mampu memberikan solusi mengatasi kebutuhan air bersih masyarakat Nunukan.
“ Pemerintah daerah telah berupaya memprogramkan solusi jangka pendek untuk mengatasi krisis air air bersih yang selama ini terjadi, “ kata Hj Leppa saat menghadiri peresmian pemanfaatan sumur bor di Kantor Kelurahan Nunukan Utara.
Ia menjelaskan upaya ini diharapkan bisa memberikan akses air bersih yang layak bagi mayarakat di Kelurahan Nunukan Utara dan sekitarnya.
Menurut ketua DPRD Nunukan ini, sebanyak 14 titik sumur bor yang menjadi program pemerintah daerah melalui Dinas Pekerjaan Umum, dan program csr salah satunya di kantor Kelurahan tersebut.
Ketersediaaan sumur bor di Kabupaten Nunukan memungkinkan masyarakat mendapatkan air bersih dengan mudah dan cepat tanpa harus menempuh jarak yang jauh atau membeli air dari luar.
Pemerintah daerah memikirkan hal ini agar masyarakat dapat menghemat biaya, waktu dan tenaga untuk kebutuhan air bersih sehari hari.
“ kita megambil kebijakan ini sebagai Langkah dan solusi jangka pendek dalam mengatasi krisis air bersih, selain membagikan air bersih melalui kegiatan Perumda Tirta Taka Nunukan dan sejumlah instansi lainnya yang ikut peduli dengan apa yang dihadapi masyarakat Nunukan,”tambahnya.
Kegiatan peresmian pemanfaatan Sumur Bor di Kelurahan Nununkan utara ini juga di hadiri, Bupati Kabupaten Nunukan, Hj Asmin Laura Hafid, SE,MM,Ph.D, Direktur Perumda Tirtataka Nunukan, Masdi beserta jajararannya, dan Camat Nunukan, Bau Syahrir beserta staf.