FAJAR, TANJUNG SELOR – Keberadaan investasi raksasa di Kabupaten Bulungan tentu akan berdampak positif secara ekonomi dan penyerapan tenaga kerja.
Salah satunya keberadaan PT Kayan Hydro Energy (KHE) yang menargetkan pembangunan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air atau PLTA Kayan Cascade berkapasitas 9.000 megawatt (MW) ditarget rampung keseluruhan pada 2035.
PLTA tersebut akan diprioritaskan untuk menyuplai kebutuhan sumber energi listrik untuk Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) Tanah Kuning hingga Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Bupati Bulungan, Syarwani, S.Pd.M.Si didampingi Wakil Bupati Ingkong Ala, SE, M.Si menghadiri kegiatan syukuran yang digelar oleh PT KHE di lokasi PLTA di Kecamatan Peso, Kamis (30/5).
Dalam kesempatan tersebut Syarwanu mengatakan, rasa syukur dan terimaksih dengan beroperasinya kegiatan investasi PT KHE dan PT KIHI di wilayah Bulungan tentu akan berdampak pada peningkatan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja.
“Tadi juga disampaikan oleh presiden majelis adat dayak nasional Drs Marthin Billa, jika kehadiran investasi ini bukan hanya untuk pemenuhan kebutuhan energi hijau terbarukan. Namun dapat memberikan dampak bergandaa secara langsung bagi masyarakat terutama lapangan pekerjaan dan ekonomi khususnya di Kecamatan Peso Hilir dan Bulungan secara umum,”terang bupati.
Bupati berharap, kehadiran investasi ini benar-benar memberikan support (dukungan) sekaligus bisa memberikan kontribusi terhadap upaya percepatan pembangunan di Kabupaten Bulungan khusunya di wilayah Hulu Sungai Kayan.
“Salah satu yang kita harapkan keterlibatan masyarakat yang ada wilayah Kecamatan Peso. Untuk dapat terllibat langsung dalam berbagai aktivitas pekerjaaan di proyek ini, sesuai dengan kapasitas dan kompetensinya,”harapnya.
Tugas kita di pemerintah di daerah kata bupati, berupaya menyiapkan dan meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat termasuk bekerjasama dengan siapapun yang menanamkan investasinya di Bulungan termasuk PT KHE.
“Sehingga nantinya masyarakat kita bisa kita lakukan peningkatan kapasitasnya, agar bisa bekerja di wilayah investasi PT KHE,”katanya.
Bupati berharap realiasi kegiatan proyek PLTA Kayan tersebut bisa berjalan lebih cepat dan lancar.
“Tentu harapan kita realisasi (proyek PLTA Kayan) bisa lebih cepat. Tadi disampaikan target 2027 sudah bisa terlaksana (dengan target rampung keseluruhan 2035), dengan kunjungan hari ini merupakan komitmen segera mewujudkan progress pembanguanya,”jelas bupati.
Terkait dampak lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas pembangunan PLTA di Hulu Sungai Kayan. Syarwani menyatakan jika proyek ini mengusung konsep energi hijau sehingga memperhatikan aspek lingkungan dan keberlanjutan.
“Saya yakin (pembangunan PLTA Sungai Kayan) akan memperhatikan aspek lingkungan yang ada. Kita harapkan energinya dapat kita wujudkan dan kelestarian lingkungan tetap terjaga,”katanya.
Disisi lain, Direktur Utama PT KHE Andrew Sebastian Suryali dalam sambutanya mengatakan aktivitas pembangunan PLTA di Hulu Sungai Kayan sudah dilakukan sejak tahun 2011.
“Sejak tahun 2011, KHE telah melakukan berbagai kegiatan baik di lapangan maupun di pemerintah pusat dan daerah sesuai dengan peraturan yang berlaku,”ungkapnya.
Dijelaskan, PLTA Kayan dengan kapasitas 9.000 megawatt (MW) tersebut diklaim bakal menjadi pembangkit listrik tenaga air yang terbesar di Asia Tenggara. Dengan total nilai investasinya mencapai US$ 17,8 miliar atau setara Rp 275,9 triliun (asumsi kurs Rp15.500 per dolar AS).
Jika diperinci, tahap pertama PLTA Kayan berkapasitas 900 MW, tahap kedua 1.200 MW, tahap ketiga dan keempat masing-masing 1.800 MW, dan tahap kelima 3.300 MW.
Andrew mengatakan, untuk kapasitas bendungan Kayan mencapai 900 MW, yang sebagian besar akan masuk ke kawasan industri hingga IKN Nusantara.
PLTA Kayan nantinya akan menyalurkan listrik untuk kawasan industri hijau Indonesia (KIHI) Tanah Kuning, Kecamatan Tanjung Palas Timur. Yang juga dikelola oleh PT Kalimantan Industrial Park Indonesia (KIPI) dan PT Indonesia Strategis Industry (ISI).
“PLTA Kayan bukan hanya prestasi nasional karena kapasitasnya yang ditergetkan terbesar di Asia Tenggara. Juga memiliki dampak positif dalam upaya mengurangi emisi gas rumah kaca secara global, ini merupakan bentuk kontribusi Indonesia untuk dunia,”kata Andrew.
Andrew menambahkan, proyek PLTA Kayan degan kapasitas cukup besar tersebut dianggap sangat penting bagi Indonesia dalam upaya penyiapan anergi baru terbarukan.
“Dengan kapasitas yang luar biasa dapat memenuhi kebutuhan listrik di Indonesia. Mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, selain menyediakan energi listrik juga menyediakan lowongan pekerjaan bagi daerah,”jelasnya.
Mewakili, PT KHE dirinya mengucapkan terimakasih pada seluruh masyarakat serta pemerintah daerah yang turut mendukung dan berpartisipasi aktif dalam setiap proses kegiatan pembangunan PLTA Kayan.
“Saya mengucapkan terimakasih pada seluruh masyarakat dan pemerintah daerah atas dukungan dan partisipasi aktif dalam proses pengerjaanya,”tuntasnya. (*)