FAJAR, TANJUNG SELOR – Selain luas lahan yang tersedia pola pengelolaan lahan pertanian termasuk ketersediaan pupuk dengan harga terjangkau menjadi salah satu faktor meningkatkan produktivitas pertanian. Bahkan kuota pupuk subsidi Kabupaten Bulungan menjadi yang terbanyak dibandingkan wilayah lain di Kaltara karena Bulungan menjadi indikator utama ketahanan pangan Provinsi Kaltara.
Beberpa waktu lalu, Bupati Bulungan, menerima audiensi jajaran dewan direksi PT. Pupuk Indonesia dan juga Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) di Ruang Rapat Kantor Bupati Bulungan.
Dalam pertemuan tersebut, dibahas terkait pendistribusian pupuk bersubsidi dan pelaksanaan program serta kegiatan disektor pertanian di wilayah Kabupaten Bulungan.
Kepala Dinas DPKP Kaltara, Ir. Heri Rudiono, M,Si menyatakan jika Kabupaten Bulungan selama ini menjadi tolok ukur swasembada pagan terutama beras di Provinsi Kaltara, sehingga kelancaran distribusi pupuk menjadi hal yang sangat krusial.
Terkait distribusi pupuk bersubsidi di Kabupaten Bulungan, Direktur Manajemen Resiko PT. Pupuk Indonesia, Ninis Kesuma Andriani mengungkapkan jika ketersediaan stok pupuk bersubsidi di Bulungan lebih dari cukup, sehingga diperlukan langkah percepatan dalam penyerapannya.
Menurutnya, sampai dengan bulan Mei 2024, penyerapan pupuk bersubsidi di Kabupaten Bulungan baru mencapai 17 persen.
Bupati Bulungan Syarwani, S.Pd., M.Si mengatakan yang menjadi kendala masih belum maksimalnya penyerapan pupuk bersubsidi di Kabupaten Bulungan. Salah satunya, sering terlambatnya distribusi pupuk dari Pulau Jawa ke Bulungan.
“Yang jadi kendala adalah lambatnya distribusi, karena memang penyerapan pupuk tergantung dari kelancaran arus distribusi dari Jawa ke Kaltara. Bahka yang sering terlambat bukan hanya pupuk saja bahan lain mengalami hal yang sama,”terangnya.
Meski demikian, bupati telah menginstruksikan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk segera menindaklanjuti percepatan penyerapan pupuk bersubsidi kepada petani.
Di samping itu, bupati juga telah mengambil langkah berkaitan dengan perluasan area tanam padi dan optimalisasi lahan sawah melalui Rapat Koordinasi (Rakor) Kepala Desa Se-Kabupaten Bulungan.
Hal tersebut dilakukan demi membantu pelaksanaan agenda tersebut, khususnya pada kawasan potensial pangan yang ada di wilayah Kabupaten Bulungan.
Untuk pengembangan sektor perkebunan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan sudah menyiapkan konsep Integrated Area Development pada lokasi Landscape Kayan.
Dari oplah optimalisasi lahan yang diberikan Kementerian Pertanian pada Provinsi Kaltara sekitar 10.500 hektar sekitar 4.600 hektar berada di Kabupaten Bulungan.
Disaat beberapa kabupaten lain di Kaltara mengurangi oplah optimalisasi lahan yang berikan justru Bulungan berusaha menambah luasan optimalisasi lahan pertanian. “Saat rakor desa saya minta teman-teman kapala desa mendukung untuk penambahan oplah optimalisasi lahan di Bulungan,”terang bupati.
Selain itu, langkah serius Pemda Bulungan mendukung optimalisasi sektor pertanian. Dengan terus dilakukan pembangunan jalan usaha tani di lumbung wilayah potensial pertanian, untuk mendukung kelancaran dan produktivitas pertanian.
Serta hilirisasi dan mekanisasi penanganan pasca panen untuk meningkatkan nilai tambah secara ekonomis bagi petani di Bulungan.(*)