Peningkatan Pelayanan, RSDSS Tanjung Selor Target Naik Status ke Tipe B Tahun Depan 

  • Bagikan

FAJAR, TANJUNG SELOR — Harapan Rumah Sakit Daerah dr Soemarno Sosroatmodjo (RSDSS) untuk naik status ke Tipe B bakal segera terwujud.

Kabid Humas dan Pengembangan, dr. Heriyadi Suranta mengatakan jika managemen RSDSS telah melakukan berbagai upaya untuk mengejar target status Tipe B.

Diantaranya kata dia, RSDSS terus berbenah dengan melakukan peningkatan sarana prasarana, mengubah masterplan pembangunan, mendatangkan peralatan medis terbaru, memperbaiki kualitas SDM serta pemetaan dokter spesialis.

“ Tahun depan (target status tipe B), beberapa langkah sudah kita lakukan, terutama untuk peningkatan sarana dan prasarana,”beber Heri dalam coffee morning bersama jurnalis, Rabu (31/7/2024).

Menurut Heri, salah satu yang menjadi syarat untuk naik status ke Tipe B yakni harus adanya dokter konsultan yang menjadi sub spesialis.

Menindaklanjuti hal tersebut, dalam waktu dekat RSDSS akan memiliki dokter konsultan spesialis bayi yang merupakan sub spesialis perinatologi.

“Akan  ada konsultan spesialis anak khusus bayi. Sub spesialis perinatologi,” ucap Heri. 

Heri menambahkan jika RSDSS juga baru saja menerima penambahan alat medis berupa Catheterization Laboratory atau Cath Lab yang merupakan fasilitas diagnostik intervensi dibidang pelayanan penyakit jantung. 

Alat Cath Lab tersebut kata Heri merupakan bantuan Kemenkes kepada semua rumah sakit yang telah menjalankan program KJSU atau Kanker, Jantung, Stroke dan Urologi.

Heri menambahkan jika pasien yang berobat ke RSDSS terus mengalami peningkatan.

Sebagai perbandingan kata Heri, pada tahun 2022, pasien yang datang ke poliklinik untuk berobat rata-rata sekitar 100 orang per hari, kemudian di tahun 2023 meningkat jadi 300 orang per hari.

Pasien yang datang berobat kata Heri didominasi pasien BPJS dengan persentasi mencapai 95 persen.

Ia pun menegaskan jika tidak ada pembeda antara pasien BPJS maupun non BPJS dari segi layanan.

“Semua oasien yang datang berobat sama, kami bahkan tidak punya loket yang membedakan pasien bpjs atau non bpjs seperti di beberapa rumah sakit lain, jadi semua pasien yang datang dilayani sama,”tegas Heri.

Di siai lain Dewan Pengawas RSDSS yang juga Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bulungan, dr Imam Soejono menegaskan jika mutu layanan yang ada di RSDSS tidak stuck alias terus meningkat.

Hal tersebut kata dia Sejalan dengan komitmen pemerintah kabupaten Bulungan yang menargetkan layanan kesehatan dasar masyarakat dapat terpenuhi secara baik.

“ Pelayanan rumah sakit tidak stagnan, banyak penambahan fasilitas dari alat medis, sarpras yang terus dibenahi,” ucap Imam Soejono.

Dia menambahkan bahwa sebagai bentuk komitmen pemerintah daerah, tahun 2024 juga akan dilakukan rekrutmen PPPK untuk memperluas ketersediaan SDM di bidang kesehatan .

  • Bagikan

Exit mobile version