FAJAR, TANJUNG SELOR —Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltara, terus berupaya mewujudkan visi-misi gubernur. Salah satunya yakni menciptakan SDM yang berdaya saing.
Untuk itu, Disdikbud Kaltara menggelar pendidikan dan pelatihan Bahasa Mandarin bagi guru-guru SMA san SMK di Kab Bulungan. Pelatihan ini bahkan mendatangkan tenaga pengajar dari Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltara, Teguh Henri Sutanto mengatakan kebijakan ini merupakan langkah dalam menyambut pembangunan Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) di Tana Kuning, Kaltara.
Saat pembangunan ini berjalan pihaknya langsung berkoordinasi dengan pengelola kawasan KIPI, tentang kebutuhan SDM atas besarnya investasi yang masuk. Ternyata tenaga komunikasi dengan bahasa mandarin sangat diperlukan, oleh perusahaan-perusahaan yang berinvestasi di kawasan tersebut.
Untuk itu, kata dia, pihaknya berperan menyiapkan SDM untuk menyambut adanya investasi tersebut. Tahap awal pihaknya melatih 20 guru SMA/SMK di Kab Bulungan, minimal agar mereka bisa mengerti dan memahami Bahasa Mandarin.
“Mereka akan ikut pelatihan hingga mencapai level tertentu dalam berbahasa mandarin. Kemudian guru-guru inilah yang nantinya akan mengajarkan kepada seluruh siswa di sekua sekolah yang ada di Kaltara,” ungkap Teguh, usai pembukan Pendidikan dan Pelatihan Bahasa Mandarin bagi guru di Kantor Gubernur Lama, pagi tadib
Sebetulnya terobosan ini sudah disiapkan sejak 2021 lalu. Namun karena ada kendala, akhirnya inovasi tersebut baru bisa berjalan tahun ini. Nantinya pengembangan Bahasa Mandarin pun akan dilakukan secara bertahap untuk semua satuan pendidikan.
Bahkan, menurutnya jika penguasaan Bahasa Mandarin guru-guru meningkat nantinya pembelajaran tersebut akan dimasukkan dalam kurikulum sehingga wajib untuk semua SMA dan SMK. “Tak hanya pembelajaran di kelas I saja, tetapi hingga kelas III,” dia mengimbuh.
Pihaknya tak ingin anak-anak di Kaltara hanya menuadi penonton dari besarnya investasi yang masuk. Selain skill, kemampun dalam berbahasa juga menjadi modal penting untuk bersaing di industri saat ini.
Ke depannya ada banyak program yang disiapkan sebagai upaya jangka panjang oleh Disdikbud Kaltara. “Saya berharap guru-guru yang dilatih betul-betul serius. Tadi disampaikan kepala SMK di Tana Kunimh jika proses seleksi menggunakan Bahasa Mandarin, jadi kita tidak boleh tertinggal,” tambahnya.
Dalam kegiatan tersebut hadir pula Wakil Dekan II Fak Sastra Universitas Negeru Malang Dr. Edy Hidayat , S.Pd, M.Hum berserta dosen pengajar Bahasa Mandarin yang memberikan langsung pendidikan ke guru SMA dan SMK. (*)