FAJAR, TANJUNG SELOR — DInas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltara, meminta sekolah terus melestarikan budaya permainan tradisional. Bisa lewat perlombaan ataupun ekstrakulkuler siswa.
Beberapa waktu lalu, Disdikbud Kaltara menggelar kegiatan Kompetisi Permainan.Olahraga Tradisonal, di Lapangan Ahmad Yani, Tanjung Selor, Rabu, 28 Agustus. Kegiatan ini diikuti oleh 373 siswa dari 31 sekolah tingkat SMA/SMK/SLB/MAN sederajat, se-Kaltara.
Ada enam perlombaan tradisional yang diikuti oleh seluruh siswa. Yakni kompetisi sumpit putra, bakiak putri, lari karung estafet putra, lari karung estafet putri, engkrang estafet putra, dan tarik tambang
Sekretaris Disdikbud Kaltara, Sudarsono meminta agar kegiatan ini tak hanya menjadi agenda Disdikbud saja. Melainkan ada kegiatan rutin di setiap sekolah.
“Sekolah bisa mengadakan kompetisi olahraga tradisional antar siswa rutin. Jadi bukan hanya menjadi kegiatan DIsdik, tetapi langsung ke tingkat satuan pendidikan,” jelasnya, beberapa waktu lalu.
Saat ini, kata dia, tren olahraga tersebut mulai terlupakan. Penyebabnya karena perkembangan zaman modern, dimana anak-anak saat ini justru lebih senang dengan game atau permainan online (daring).
“Tidak mengenal lagi budaya tradisional. Nah langkah ini kita lakukan agar permainan yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia kembali dihidupkan,” tambahnya.