Diskusi Publik Jaringan Pemuda Bulungan, Syarwani Bicara Pentingnya Politik Bagi Generasi Muda 

  • Bagikan

FAJAR, TANJUNG SELOR — Tak ada satupun kebijakan yang tidak diputuskan dengan keputusan politik. Inilah yang diungkapkan oleh Bupati Bulungan, Syarwani, saat menjadi pembicara dalam Diskusi Publik oleh Jaringan Pemuda Bulungan,  di Kedai Gozal, Rabu, 11 September. 

Diskusi ini mengangkat tema Waktunya Anak Muda Melek Politik. Menghadirkan pembicara yang memang berlatar kaum muda, seperti Bupati Bulungan, Syarwani, Rektor Universitas Kaltara, Didi Adriansyah, dan Anggota DPRD Bulungan dari Partai Golkar, Andika Masharafi.

Ratusan peserta yang hadir dalam forum diskusi yang digagas Jaringan Pemuda Bulungan tersebut nampak antusias. Bahkan sebelum acara berlangsung banyak yang sudah berbincang lebih awal dengan sejumlah pemateri, yang hadir di tempat acar. 

Bupati Bulungan, Syarwani pun mengajak seluruh pemuda untuk nimbrung dalam politik. Menurutnya pemuda pemuda lah yang akan mengalami dampak politik dalam jangka waktu yang lama. 

Mengapa generasi muda perlu belajar politik? Baginya tidak ada satupun kebijakan yang tidak diputuskan dengan keputusan politik. Apapun kebijakan tersebut. 

“Seperti kebijakan untuk harga garam sekalipun sangat membutuhkan keputusan politik di dalamnya. Ingat,jangan pernah kita ragu dan apatis . kalau sekarang apatis, jangan sampai kita dipolitiki,” ujar Syarwani.

Ia menambahkan bahwa pemuda harus memahami politik untuk membela kepentingan mereka sendiri karena keputusan pemerintah tentang pendidikan, pekerjaan, dan lingkungan langsung memengaruhi kualitas hidup pemuda itu sendiri ke depan ya.

“Untuk masa depan yang lebih terjaga, yah emang harus melek politik. Jangan ragu untuk ikut dalam lingkarannya,”pungkas Syarwani.

Dia juga menepis tudingan soal politik yang kerap dianggap sebagai instrumen yang kotor dan hanya berisi huru hara semata.

Syarwani berpesan bahwa politik sejatinya  siasat dan strategi yang mampu membawa kemanfaatkan dan kemaslahatan.

Tak beda jauh dari Syarwani, Rektor Universitas Kaltara, Didi Adriansyah mengungkapkan  bahwa belajar untuk masuk dalam dunia politik bukan dosa.

Besarnya potensi pemuda menurut Didi harusnya sejalan dengan dorongan dan peran pemuda untuk mengambil porsi besar dalam dunia perpolitikan baik skala nasional maupun lokal.

“Tantangan ke depan  adalah tantangan digitalisasi dan pokitik Lekat dengan hal tersebut.  Pemuda punya peluang besar  dan ada potensi yang harus diambil dan dimanfatkan,”kata dia. 

Didi sendiri memberi apresiasi atas keterlibatan anak muda yang sudah cukup massif dalam dunia politik di Bulungan.

Menurutnya sudah sekitar 40 persen porsi pemuda Bulungan mengambil peran dalam dunia perpolitikan dan sebaiknya hal tersebut terus didorong. 

“ Sebenarnya sudah sangat bagus perlembangan anak muda di Bulungan. Ada 40 persen yang setidaknya terlibat dengan dunia politik, kalau bisa 60 persen,” ujarnya. 

Sejalan dengan dua pemantik diskusi lainnya, Andika Masharafi mengakui bahwa peran pemuda dalam dunia politik sangat dibutuhkan.

Sebagai salah satu anggota DPRD termuda di Bulungan, Andika mengakui adanya keterbatasan ruang selama ini untuk mengakses instrumen-instrumen perpolitikan di daerah.

Hal itu juga yang kemudian melatar belakangi dirinya mengambil langkah berani untuk terjun ke dunia politik. 

“Yang bisa menentukan kebijakan adalah kita yang dekat dengan lingkaran politik,”

“Mari kita sama-sama menerobos keterbatasan

Agar pemuda bisa menunaikan tanggung jawab moral dan mensejahterakan masyarakat,” ucapnya.

Ia pun menegaskan agar pemuda sekarang jangan hanya menonton orang mebuat kebijakan, namun ikut andil meramu kebijakan.

  • Bagikan

Exit mobile version