FAJAR, TANA TIDUNG — Beberapa kasus di daerah menunjukkan tren yang mengkhawatirkan di mana sejumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) tiba-tiba dipindahkan oleh kepala daerah.
Di antara mereka yang terkena dampak adalah para guru dan tenaga kesehatan (nakes), yang selama ini menjadi ujung tombak pelayanan di masyarakat.
Salah satunya adalah pemindahan seorang dokter dari Tideng Pale ke lokasi terpencil di Puskesmas Tana Lia, yang jaraknya cukup jauh. Tak hanya dokter, seorang perawat yang sebelumnya bertugas di Tideng Pale juga mendadak dipindahkan ke Puskesmas Muruk Rian, tanpa penjelasan yang memadai.
“Saya benar-benar terkejut. Tidak ada tanda-tanda atau pemberitahuan sebelumnya. Tiba-tiba saya mendapat surat yang menyatakan bahwa saya harus pindah ke sekolah yang cukup jauh dari tempat tinggal saya. Alasan pemindahan ini pun masih menjadi misteri bagi saya,” ujar salah seorang guru yang terkena mutasi.
Ketika dikonfirmasi, Kepala Dinas Kesehatan Tana Tidung, Mohamad Sarif, menegaskan bahwa mutasi tenaga kesehatan dilakukan semata-mata berdasarkan analisis kebutuhan (Renbut) dan distribusi tenaga kesehatan di daerah. Tidak ada unsur politik.
Kepala BKPSDM Tana Tidung, Edi Harsono menjelaskan tak terlibat dalam mutasi yang terjadi di Dinkes dan Disdik Tana Tidung. “Sekedar info, untuk mutasi di lingkungan internal Dinkes dan Disdik, biasanya tidak melalui BKPSDM,” jelasnya kepada FAJAR.