FAJAR, TARAKAN – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) menilai implementasi kurikulum merdeka belajar sudah berjalan. Pihaknya juga telah memberikan pelatihan untuk guru penggerak yang tersebar di kabupaten kota di Kaltara.
Sekretaris Disdikbud Kaltara, H. Sudarsono, S.E., M.Pd., mengatakan nantinya guru-guru penggerak yang sudah dilatih akan membagikan ilmunya ke guru lainnya. Dengan adanya kurikulum merdeka belajar ini, guru akan memberikan kebebasan bagi siswa untuk mengeksplorasi pembelajaran.
“Sehingga guru-guru juga akan menyesuaikan, dulu ada yang namanya Catat Buku Sampai Habis (CBSA), itu bukan merdeka belajar. Kalau sekarang kita berikan keleluasaan itu ke anak-anak,” jelasnya.
Peran guru penggerak dalam kurikulum merdeka belajar harus dapat memberikan pembelajaran khusus agar penerapan kurikulum tersebut dapat terserap dengan baik.
Dilanjutkan Sudarsono, pengimplementasian kurikulum ini di Kaltara membuat Disdikbud turut menjalin kerjasama dengan Balai Pendidikan Guru (BPG) dan Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP).
“Itu merupakan perpanjangan tangan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Kita kerjasama dalam rangka meningkatkan merdeka belajar,” imbuhnya.
Selain menjalin kerjasama, pihaknya juga secara rutin memberikan sosialisasi kepada guru sehingga guru berpengetahuan untuk menjadi guru penggerak. (*)