Zainal-Inkong Ala, Pemimpin yang Siap Bekerja untuk Kesejahteraan Bersama!”

  • Bagikan

Oleh : riady.23jr

——–

Pemilihan kepala daerah sering kali dipenuhi dengan janji-janji manis yang bisa menggoda hati masyarakat. Namun, jangan terperangkap dalam politik obral janji. Salah satu contoh yang perlu dicermati adalah isu dana RT sebesar 100 juta yang belakangan ini menjadi sorotan. Sebagian kalangan menganggap program tersebut sebagai trik politik untuk meraih simpati masyarakat tanpa adanya substansi yang jelas. 

Namun, ada figur yang lebih pantas untuk dipilih sebagai pemimpin, yaitu Paslon Nomor Urut 2, Zainal A. Paliwang dan Ingkong Ala. Mereka bukan sekadar mengandalkan janji-janji kosong, tetapi menawarkan visi dan program yang jauh lebih mulia dan bijaksana, yang mengutamakan kepentingan rakyat dan martabat daerah.

“Kenapa Dana RT 100 Juta Tidak Cukup?”

Pernahkah kita berpikir, apakah dana RT sebesar 100 juta benar-benar yang kita butuhkan? Tentu saja, dana tersebut menarik perhatian, namun apakah bisa menjawab persoalan mendalam yang dihadapi oleh masyarakat Kaltara? Bagi masyarakat Malinau, khususnya di Kecamatan Malinau Kota, hal ini sudah terbukti tidak cukup untuk mencuri hati rakyat. Meskipun dana untuk setiap RT mencapai 260 juta rupiah, kenyataannya, hal ini tidak berhasil mendapatkan simpati mayoritas warga.

Menurut Pdt Martin Labo, seorang tokoh adat Dayak Lundayeh yang juga politisi senior Malinau, yang diperlukan oleh rakyat Kaltara bukan sekadar uang, tetapi seorang pemimpin yang benar-benar dekat dengan rakyat, yang memiliki hati untuk membangun daerah secara menyeluruh.

“Yang dibutuhkan adalah figur pemimpin yang rendah hati dan merakyat, seperti Haji Zainal A. Paliwang dan Ingkong Ala,” ujar Pdt Labo.

“Kepemimpinan yang Menghargai Martabat Daerah.”

Pdt Labo lebih lanjut menekankan bahwa dalam memilih pemimpin, masyarakat Kaltara seharusnya mempertimbangkan lebih dari sekadar uang atau janji politik sesaat. Ia menyebutkan bahwa selama 10 tahun terakhir, di bawah kepemimpinan yang ada, tidak ada perubahan signifikan yang terlihat di ibu kota Kabupaten Malinau. Bahkan, kebijakan yang diterapkan justru membatasi ruang gerak masyarakat, seperti Peraturan Daerah Malinau Nomor 5 Tahun 2020 yang membatasi aktivitas jual beli di halaman rumah. 

Tentu saja, masyarakat merasa tidak diberdayakan, dan program seperti dana RT 100 juta tidak berhasil memenuhi harapan mereka. Di sisi lain, Zainal A. Paliwang dan Ingkong Ala dipandang sebagai pemimpin yang mampu melihat jauh ke depan dan bekerja untuk seluruh rakyat tanpa memandang perbedaan.

“Zainal – Ingkong : Pemimpin yang Merakyat”

Zainal Paliwang dan Ingkong Ala bukanlah pemimpin yang akan mendendam atau memilih-milih dalam membangun daerah.

Menurut Pdt Martin Labo, pasangan ini memiliki niat tulus untuk bekerja demi kesejahteraan seluruh rakyat Kaltara, tanpa memandang suku, agama, atau golongan. Mereka berkomitmen untuk membangun daerah dengan pendekatan yang lebih manusiawi dan berpihak pada kepentingan rakyat.

“Jika Allah SWT mengizinkan, Zainal paliwang dan Ingkong Ala akan bekerja dengan sepenuh hati untuk Kaltara yang lebih maju, lebih sejahtera, dan lebih merata. Program-program mereka jauh lebih dari sekadar janji, tetapi konkret dan penuh harapan,” tegas Pdt Labo.

Dengan figur pemimpin yang bijaksana dan hati yang tulus, Kaltara berpotensi menjadi daerah yang lebih baik, lebih mandiri, dan lebih sejahtera. Sudah saatnya memilih pemimpin yang bukan hanya pandai berjanji, tetapi yang benar-benar memahami kebutuhan rakyat.

“Lupakan saja Dana RT 100 Juta, Pilihlah Pemimpin yang Siap Bekerja untuk Kesejahteraan Bersama!”

Dengan tekad yang kuat, Zainal Paliwang dan Ingkong Ala siap memimpin Kaltara menuju masa depan yang lebih cerah. Mari kita sambut perubahan yang lebih baik dengan memilih figur pemimpin yang tepat, bukan sekadar politik obral janji.

  • Bagikan

Exit mobile version