FAJAR, TARAKAN – Pemprov Kaltara melalui Dinas Pertanian Dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kalimantan Utara, menggelar kegiatan Rapat Teknis, Optimasi Lahan-Mendukung Swasembada Pangan, yang berlangsung mulai tanggal 03 hingga 04 Desember 2024, bertempat di Hotel Duta, Tarakan, Kaltara, Selasa, 2 Desember.
Tampak hadir dalam Rapat Teknis kali ini Sekprov Kaltara-Dr.H.Suriansyah, M.AP., Kepala DPKP Kaltra-Ir.Heri Rudiyono, M.Si, serta berbagai pemangku kepentingan lainnya.
Semangat Kebersamaan Dan Inklusivitas Warnai Perayaan Hari Disabilitas Internasional Di Kaltara. Terobosan Baru DPKP Kaltara, Jadikan Malinau Peternakan Hewan Terbesar
Dalam pertemuan ini juga dihadirkan para narasumber diantaranya, Prof.Ir.Muhammad Arsyad, SP., M.Si., Ph.D, selaku Tenaga Ahli Pendamping Balai Pusat Pelatihan Pertanian Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian) Kementerian Pertanian RI, dan Brigjen TNI Putra Widiastawa, selaku Ketua Koordinator Pelaksana Satuan Tugas Swasembada Pangan Kaltara.
Tampak hadir sebagai peserta rapat, yaitu perwakilan dari kelompok-kelompok tani serta Dinas Pertanian Dan Ketahanan Pangan (DPKP) dari 5 Kabupaten/Kota yang ada di Kalimantan Utara, yang membahas soal penetapan kuota luas lahan yang akan dioptimasi di masing-masing kabupaten/kota. Sebagaimana disampaikan Kristiyanto, SP., MT., selaku Kepala DPKP Kabupaten Bulungan. “Rapat teknis ini bertujuan untuk menetapkan berapa kuota masing-masing kabupaten untuk luas lahan yang akan dioptimasi. Setelah itu, kita akan menentukan strategi pencapaiannya”, ujarnya.
Kristiyanto juga menggambarkan bahwa Bulungan telah ditargetkan untuk melakukan optimasi seluas 10 ribu hektar. Rencananya, pencapaian ini diharapkan dapat terealisasikan dalam jangka waktu lima tahun ke depan, sehingga dapat mendukung program pertanian berkelanjutan di daerah tersebut.
Target jangka panjang yang diharapkan dari optimasi lahan ini adalah peningkatan produksi pangan yang dapat memenuhi kebutuhan lokal, bukan hanya untuk saat ini, namun juga untuk kesiapan kebutuhan pangan generasi yang akan datang, serta bagaimana meningkatkan kesuburan per tahunnya, sehingga lahan-lahan tersebut secara berkelanjutan mampu menciptakan swasembada pangan bagi Kaltara.
Melalui rapat teknis ini, diharapkan bisa menghasilkan sinkronisasi program antara daerah, kabupaten, provinsi, dan kementerian, baik instansi pemerintah maupun non-pemerintah. Pendekatan kolaboratif menjadi semakin penting, mengingat setiap daerah di Kaltara memiliki keterbatasan anggaran dan sumber daya manusia.
Rapat teknis ini juga menjadi langkah penting untuk memperkuat ketahanan pangan di Kalimantan Utara, dengan harapan bahwa setiap kabupaten dapat berkontribusi secara optimal dalam mencapai swasembada pangan. Keberhasilan program ini tidak hanya akan meningkatkan produktivitas pertanian, tetapi juga memperkuat ekonomi lokal serta mengurangi ketergantungan terhadap pasokan pangan dari luar daerah.
Optimasi lahan juga diharapkan dapat mendukung ketahanan pangan yang berkelanjutan, menjamin ketersediaan pangan, tidak hanya untuk saat ini, tetapi juga untuk masa depan. Dengan langkah-langkah konkret dan kolaborasi yang baik, Kalimantan Utara dapat menjadi contoh bagi provinsi lain dalam upaya mencapai swasembada pangan.(*)