Sekolah Lapang Padi 2024 Diluncurkan di Kaltara, Tingkatkan Pengetahuan Petani

  • Bagikan

FAJAR, TANJUNG SELOR – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan telah resmi meluncurkan program Sekolah Lapang Tanaman Padi Tahun 2024 di Desa Karang Agung, Tanjung Palas Utara, Juni lalu. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam rangka mendukung ketahanan pangan daerah.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kaltara, Heri Rudiyono, yang hadir langsung dalam acara tersebut, mengungkapkan harapannya agar program ini mampu mendorong kualitas dan kuantitas hasil panen padi di wilayahnya. Dengan tema “Maju, Mandiri, Modern”, Sekolah Lapang diharapkan menjadi wadah pembelajaran yang bermanfaat bagi para petani.

“Melalui Sekolah Lapang, kami ingin para petani memahami pentingnya pemilihan benih yang baik, proses penanaman yang tepat, hingga pengelolaan pasca panen yang maksimal. Tujuannya tentu agar hasil panen lebih berkualitas dan kuantitasnya meningkat,” ujar Heri.

Program ini juga menekankan pendekatan terpadu berbasis ‘Sapta Usaha Tani’, yaitu tujuh langkah strategis yang mencakup pengolahan tanah, pemilihan benih, pemupukan, pengairan, pengendalian hama, teknologi panen, dan pasca panen.

Para petani yang mengikuti program ini akan mendapatkan pendampingan langsung dari penyuluh pertanian di masing-masing kelompok tani. Pendekatan ini diharapkan mampu menjawab berbagai tantangan yang dihadapi petani, terutama dalam hal produktivitas dan efisiensi budidaya padi.

“Kami akan terus memberikan pendampingan kepada petani, sehingga mereka bisa menerapkan teknologi pertanian yang modern, sekaligus meningkatkan hasil produksi yang berkelanjutan,” tambah Heri.

Sekolah Lapang ini menjadi salah satu upaya strategis Pemprov Kaltara untuk memperkuat sektor pertanian sebagai penopang utama ketahanan pangan di daerah. Dengan pengetahuan yang terus berkembang, para petani diharapkan semakin mandiri dan mampu mengelola pertanian secara lebih efektif dan efisien.

Sekolah Lapang Padi 2024 Diluncurkan di Kaltara, Tingkatkan Pengetahuan Petani

TANJUNG SELOR – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan telah resmi meluncurkan program Sekolah Lapang Tanaman Padi Tahun 2024 di Desa Karang Agung, Tanjung Palas Utara, Juni lalu. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam rangka mendukung ketahanan pangan daerah.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kaltara, Heri Rudiyono, yang hadir langsung dalam acara tersebut, mengungkapkan harapannya agar program ini mampu mendorong kualitas dan kuantitas hasil panen padi di wilayahnya. Dengan tema “Maju, Mandiri, Modern”, Sekolah Lapang diharapkan menjadi wadah pembelajaran yang bermanfaat bagi para petani.

“Melalui Sekolah Lapang, kami ingin para petani memahami pentingnya pemilihan benih yang baik, proses penanaman yang tepat, hingga pengelolaan pasca panen yang maksimal. Tujuannya tentu agar hasil panen lebih berkualitas dan kuantitasnya meningkat,” ujar Heri.

Program ini juga menekankan pendekatan terpadu berbasis ‘Sapta Usaha Tani’, yaitu tujuh langkah strategis yang mencakup pengolahan tanah, pemilihan benih, pemupukan, pengairan, pengendalian hama, teknologi panen, dan pasca panen.

Para petani yang mengikuti program ini akan mendapatkan pendampingan langsung dari penyuluh pertanian di masing-masing kelompok tani. Pendekatan ini diharapkan mampu menjawab berbagai tantangan yang dihadapi petani, terutama dalam hal produktivitas dan efisiensi budidaya padi.

“Kami akan terus memberikan pendampingan kepada petani, sehingga mereka bisa menerapkan teknologi pertanian yang modern, sekaligus meningkatkan hasil produksi yang berkelanjutan,” tambah Heri.

Sekolah Lapang ini menjadi salah satu upaya strategis Pemprov Kaltara untuk memperkuat sektor pertanian sebagai penopang utama ketahanan pangan di daerah. Dengan pengetahuan yang terus berkembang, para petani diharapkan semakin mandiri dan mampu mengelola pertanian secara lebih efektif dan efisien.

  • Bagikan

Exit mobile version