FAJAR, NUNUKAN — Upaya mencegah menyebaran Omicron terus diperkuat oleh Pemkab Nunukan. Termasuk mempercepat cakupan vaksinasi.
Bupati Nunukan Asmin Laura Hafid memimpin rapat bersama unsur Forkopimda, instansi vertikal, kepala OPD, camat, dan lurah yang laksanakan secara virtual dalam upaya pencegahan Omicron dan percepatan vaksinasi, di Lantai 4 Kantor Bupati Nunukan, Senin 14 Februari.
Dalam rapat kali ini diidentifikasi lambatnya vaksinasi dikarenakan rendahnya antusiasme masyarakat untuk melakukan vaksin. Tidak adanya prosedur sanksi atau pembatasan yang jelas terkait warga yang belum vaksin, serta tingginya beban tenaga kesehatan khususnya dalam vaksinasi yang secara serempak harus dilaksanakan dosis 1,2 dan 3 (Booster).
Selain itu, dikarenakan menurunnya kerja sama lintas sektor terkait upaya pencegahan dan penanganan kasus Covid 19. Lemahnya penegakan prosedur pencegahan penyebaran Covid 19, serta masyarakat yang mulai abai terhadap protokol kesehatan.
Menyikapi hal tersebut, Bupati Laura menekankan beberapa hal sebagai langkah taktis. Menurutnya penanganan Covid-19 merupakan tanggung jawab bersama, mulai dari bupati sampai masyarakat.
Dia menilai perlu ada kolaborasi kerja mengingat medan wilayah yang terpisah sehingga dibutuhkan kerja sama. “Jangan berpikiran karena nol kasus sehingga membuat lalai. Meskipun data yang dipaparkan dinas kesehatan bahwa aman saja, tetapi kita tidak boleh lengah dengan keadaan ini,” ungkapnya.
“Beban penanganan Covid-19 jangan hanya dilimpahkan Dinas Kesehatan. Camat dan desa harus berperan juga, apalagi sudah ada surat dari kementerian bahwa dana desa bisa di peruntukan dalam pencegahan Covid 19 yang ada di wilayahnya masing-masing,” tegasnya.
Selain itu melalui Disnaker, dibuat surat yang ditujukan kepada perusahaan perusahaan untuk tenaga kerja mereka yang datang, wajib melapor ke Camat, serta wajib antigen lagi apabila tiba di Nunukan. Apabila tidak melakukannya akan kena sanksi atau surat teguran. (rls/ful)