FAJAR, JAKARTA — Kementerian Perdagangan heran pasokan minyak goreng langka di pasaran. Padahal menurutnya, persediaan minyak goreng seharusnya banjir di pasaran selama satu bulan terakhir.
Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Ditjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) I Gusti Ketut Astawa, dalam acara webinar Indonesia Consumer Club (ICC) yang bertajuk Harga Minyak yang Digoreng Langka.
“Sebenarnya, secara komitmen, pemenuhan minyak goreng ini harusnya banjir terpenuhi dalam jangka waktu satu bulan,” ujar ketut, Selasa (1/3/2022).
Dari hal ini Kemendag telah meminta produsen menggelontorkan 351 juta liter minyak goreng, sebagai bentuk kewajiban pemenuhan dalam negeri selama 14 hari terakhir. Angka itu harusnya cukup untuk memenuhi kebutuhan setiap bulan yang berkisar 279 juta liter sampai 300 juta liter minyak goreng.
“Pak Menteri (Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi) Sudah memberitahukan produsen agar segera penuhi DMO dengan menormalkan distribusi kepada distributor,” jelasnya.
Gusti Ketut Astawa juga merespons kelakuan masyarakat yang melakukan panic buying ketika ada kabar minyak goreng sulit untuk didapatkan. Hal itu sebetulnya tidak perlu dilakukan.
“Karena beredar informasi bahwa ada kekurangan ketersediaan minyak, akhirnya masyarakat berbondong-bondong beli. kadang-kadang di dalam salah satu ritel modern, begitu dibuka langsung habis itu minyak goreng,” pungkas Ketut. (riki/fajar)