FAJAR, NUNUKAN — Pemesanan tiket kapal laut di Nunukan tak lagi konvensional. Mulai 1 Juli nanti pembeliannya sudah berbasis aplikasi.
Saat ini Pelindo Cabang Nunukan, mulai melakukan sosialisasi ke masyarakat. Tak ada lagi sistem pembelian tiket kapal secara tunai, semua melakui nontunai.
General Manager PT Pelindo Regional IV Cabang Nunukan, Nasib Sihombing menjelaskan kebijakan ini belaku bagi penumpang baik perjalanan domestik maupun internasional, dari Pelabuhan Tunon Taka Nunukan. Nantinya pembelian tiket dilakukan melalui aplikasi yang telah bekerja sama dengan Pelindo.
Kata dia, kebijakan ini diberlakukan untuk memberi kemudahan ke masyarakat. Cukup lewat smartphone, layanan pembelian tiket nantinya diakses melalui aplikasi easybook. Di dalamnya sudah tertera jasa transportasi baik swasta atau milik PT Pelni untuk berbagai perjalanan.
“Jadi sistemnya sama dengan pembelian tiket pesawat melalui aplikasi. Memasukkan data penumpang sesuai permintaan di aplikasi. Setelah melakukan pembayaran, tiket akan muncul secara elektonik di smartphone masing-masing,” bebernya, di ruang kerjanya, Senin 20 Juni.
Menurut Nasib, pembelian ini juga sudah termasuk pass penumpang. Nantinya barcode yang ada pada setiap tiket, akan di scan oleh petugas sebelum masuk ke kapal. Para penyedia jasa pun juga diakuinya sudah menyetujui rencana pemberlakuan kebijakan ini.
Dia menyebut, ada lima manfaat layanan pembelian e-tiket. “Yakni memudahkan masyarakat memperoleh layanan tiket yang aman dan nyaman, Memudahkan untuk mengakses data angkutan penumpang, mereduksi potensi di internal terkait pembayaran tunai, memudahkan pada saat boarding, serta keamanan dan keselamatan penumpang lebih terjamin,” tegasnya.
Dia berharap masyarakat bisa beradaptasi dengan adanya penerapan aturan baru ini. Pihaknya juga tetap menyiapkan petugas, untuk membantu masyarajat yang masih kesulitan mengakses aplikasi pembelian tiket.
Wakil Bupati Nunukan, Hanafiah mendukung upaya Pelindo dalam menghadirkan digitalisasi layanan. Kata dia, sudah saatnya pelayanan beralih dari yang konvensional menjadi lebih modern.
Apalagi dengan perkembangan teknologi saat ini. “Meski wilayah perbatasan, kita tetap harus mengikuti perkembangan zaman. Terutama dari segi pelayanan, mesti memberi kemudahan ke masyarakat. (*)
