FAJAR, JAKARTA – Beberapa waktu lalu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno memberikan respon yang positif terkait potensi metaverse. Menurutnya, potensi metaverse di Indonesia cukup besar untuk bisa meningkatkan peluang aktivitas usaha sehingga bisa membuka lapangan kerja baru meskipun harus digarap dengan hati hati.
Perkembangan teknologi di dunia terjadi sangat masif salah satunya mengenai perkembangan metaverse. Teknologi metaverse semakin populer di akhir 2021, terlebih setelah perusahaan raksasa di bidang teknologi yaitu Facebook berganti nama menjadi Meta.
Tidak hanya perusahaan, negara juga memanfaatkan teknologi Metaverse untuk keperluan pemerintahan seperti yang dilakukan oleh negara Barbados. Token metaverse yang ada saat ini adalah the sandbox (SAND), axie infinity (AXS), sushiswap (SUSHI), decentaraland (MANA), apecoin (APE) dan lainnya.
Salah satu pelaku di industri blockchain dan kripto di Indonesia, Oscar Darmawan yang juga CEO Indodax menyambut baik hal tersebut. Sebagai salah satu pelaku industri, Oscar merasa bahwa perkembangan metaverse menjadi isu penting yang tentu akan memberikan peluang kemajuan teknologi untuk Indonesia nantinya.
“Kami siap memanfaatkan peluang ini. Ada banyak hal yang siap kami lakukan untuk menyambut baik. Salah satunya, mengedukasi mengenai blockchain sebagai teknologi yang mensupport hal tersebut dan tentunya edukasi mengenai metaverse,” jelas Oscar Darmawan.
Sebagai pendiri platform crypto exchange asli Indonesia, Oscar juga yakin, developer blockchain lainnya juga siap untuk kembangkan metaverse sesuai arahan pemerintah. Dia juga berharap agar pemerintah menentukan road map dan stimulus lainnya.
“Kami siap untuk berkolaborasi dengan pihak manapun untuk membangun, mengembangkan dan mengokohkan ekosistem ini. Indodax mendukung dengan memberikan edukasi kepada masyarakat awam seperti apa yang sudah Indodax lakukan selama ini. Kami juga berharap pemerintah bisa sama sama berkolaborasi dan mendukung terlaksananya hal ini dengan memberikan regulasi yang jelas, serta dukungan infrastruktur yang memadai,” tutup Oscar.
Oscar pun menambahkan bahwa blockchain, seperti metaverse dan NFT memang hal yang sudah lumrah di masyarakat. Namun akan sangat disayangkan apabila masyarakat hanya mengenal kripto ataupun NFT saja dikarenakan hype nya yang memang terjadi baru baru ini.
Padahal dunia kripto ini sangat luas. Masyarakat bisa mengenal teknologi blockchain yang mensupport aktivitas perdagangan kripto, NFT, Metaverse, DeFi yang tentu akan memberikan banyak sekali dampak positif jika dieksplor dan dikembangkan lebih jauh lagi. Sebagaimana yang diketahui, metaverse adalah sebuah teknologi baru yang bisa mengantarkan orang ke dalam dunia virtual. Ini tentu memudahkan banyak orang dan industri, Terutama industri kreatif.
“Karena memang, metaverse ini akan memiliki use case yang bisa berguna untuk berbagai macam industri meskipun saat ini, use case metaverse yang terkenal baru sebatas di bidang gaming,” tutup Oscar.
Sebagai tambahan informasi, Indodax memiliki counter offline yang bisa dipakai oleh para member untuk berkonsultasi yang berada di pusat bisnis Sudirman, DKI Jakarta dan Sunset Road di Bali. Di Indodax, Bitcoin dan aset kripto lainnya bisa dimiliki oleh siapa saja dengan mudah dan aman dengan mulai dari harga Rp10 ribu saja. (*)