FAJAR, TANJUNG SELOR — Gubernur Kaltara, Zainal A Paliwang punya atensi besar dalam memangkas penangguran di wilayahnya. Ada program magang hingga pemberian insentif setiap bulan bagi pencari kerja.
Kepada FAJAR, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kaltara, Haerumuddin mengatakan, saat ini lapangan kerja di Kaltara sudah terbuka luas. Masuknya berbagai investasi, menjadi peluang bagi mereka yang memang sedang mencari pekerjaan.
Menurutnya Gubernur Kaltara, Zainal A Paliwang memang memberikan fokus program untuk membuka peluang kerja bagi masyarakat. Sehingga targetnya tak ada lagi yang menganggur dan kesulitan mencari pekerjaan.
Untuk itu, pihaknya terus meningkatkan kompetensi SDM lewat berbagais pelatihan. Bahkan ada program magang di perusahaan, hingga pemberian insentif bagi para calon pencari kerja.
“Tahun ini kami menyiapkan program magang hingga pemberian insentif sebanyak 1 juta per bulan, selama 5 bulan. Program ini untuk 150 orang yang saat ini telah berjalan,” pria asal Enrekang ini saat berbincang di kantornya, Senin, 18 Juli.
Sebelumnya, kata dia, pemprov sudah membuka pendaftaran hingga proses seleksi. Pihaknya juga telah menjalin kerja sama dengan berbagai perusahaan, baik sektor retail, pertambangan, perkebunan, hingga sektor pariwisata.
Harapannya, dengan magang tersebut mereka bisa belajar serta ada peluang untuk diterima kerja di perusahaan. “Kemudian ada tambahan insentif untuk menunjang kehidupannya sehari-hari. Biasanya ada juga upah yang bisa mereka dapatkan di perusahaan,” ungkapnya.
Selain itu, pihaknya juga aktif menggelar berbagai jenis pelatihan lain, untuk menunjang kompetensi tenaga kerja. Kata dia, masyarakat tetap harus dibekali skil agar siap diterima oleh perusahaan.
Data yang dihimpun FAJAR, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Februari 2022 lalu sebesar 4,62 persen, turun 0,05 persen poin dibandingkan dengan Februari 2021.
Selain itu jumlah penduduk yang bekerja sebanyak 333.718 orang, meningkat sebanyak 157 orang dari Februari 2021. Lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan persentase, dimana terbesar adalah sektor jasa pendidikan hingga transportasi dan pergudangan. (*)