FAJAR, TANA TIDUNG — Pembangunan pusat pemerintahan di Tana Tidung akhirnya terwujud pada masa kepemimpinan, Ibrahim Ali. Peletakan batu pertama megaproyek ini dimulai Senin, 10 Oktober.
Sejumlah pejabat pusat seperti Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Alue Dohonhg, serta beberapa anggota DPD RI juga akan hadir langsung pada prosesi bersejarah ini.
Sebelumnya Bupati Tana Tidung, Ibrahim Ali memastikan pada masa pemerintahannya, pusat pemerintahan yang baru dan representatif telah terbangun. Lahan di sekitaran Bundaran HU Seludau pun telah siap.
Ibrahim Ali sudah memproyek total kebutuhan anggaran mencapai Rp365 miliar untuk dua bangunan tersebut. Namun karena keterbatasan kemampuan daerah, pihaknya baru menyiapkan Rp236 miliar untuk pematangan lahan serta pembangunan struktur kantor bupati dan DPRD.
Rinciannya, khusus untuk kantor bupati akan menelan anggaran Rp120 miliar hingga proses pembangunan sampai 2024. Di tahun pertama (tahun ini) dana yang disediakan sebanyak Rp60 miliar, lalu tahun kedua sebanyak Rp30 miliar, dan tahun ketiga Rp30 miliar.
Namun jumlah tersebut hanya cukup untuk struktur bangunan saja. Belum termasuk interiornya. Sementara untuk kantor DPRD anggarannya sebanyak 72 miliar. Jika termasuk interior, maka butuh dana sebanyak Rp92 miliar.
“Mengingat kondisi anggaran, kita bangun dengan skema multiyears. Saya berkomitmen hadirkan pusat pemerintahan baru di Tana Tidung,” ungkap suami dari Vamelia Ibrahim ini kepada FAJAR, Rabu, 22 September.
Tahun ini pihaknya mulai melakukan pematangan lahan. Kemudian akan berlanjut ke tender fisik lalu proses pembangunan. Diapun mengagendakan, jadwal peletakan batu pertama pada 9 Oktober mendatang.
Ibrahim Ali pun menargetkan pembangunan baik kantor bupati DPRD yang baru, akan rampung 2024 mendatang. Meski kondisi anggaran masoh terbatas, komitmennya untuk menghadirkan pusat pemerintahan yang layak untuk masyarakat.
Selain pusat pemerintahan, dia juga sudah menyiapkan proses pematangan lahan untuk stadion indoor, balai adat dan sarana prasarana pemerintahan lainnya.(*)