FAJAR, TARAKAN- Satu lagi pasien dengan status positif gagal ginjal akut dinyatakan meninggal dunia (MD) pada Jumat kemarin, (21/10).
Padahal pasien berjenis kelamin perempuan yang baru berusia 2 tahun ini direncanakan akan dirujuk ke Makassar.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDAI) Tarakan, dr. Franky Sientoro, Sp.A mengatakan pihaknya sempat merawat pasien tersebut di ruang PICU dan dinyatakan meninggal pada pukul 13.15 Wita.
“Sebelum meninggal, pasien kondisinya sangat jelek. Tidak bisa makan dan perut kembung makanya untuk membawa ke Makassar saja kami tidak berani,” ungkap Franky.
Lebih lanjut dikatakan Franky, pasien saat di PICU sudah dalam keadaan tidak sadarkan diri sampai meninggal dunia.
Akibat hal ini, dikatakan Franky jumlah pasien yang meninggal dikarenakan gagal ginjal akut mencapai 2 orang namun satu orang masih berstatus suspect.
“Yang satu positif, satunya masih suspect,” katanya.
Dikatakan Franky selama ini pihaknya belum mendapatkan pasien dengan gangguan ginjal akut lagi.
Sebab di Kaltara ini, RSUD dr.H.Jusuf SK menjadi rumah sakit rujukan, sehingga pihaknya pasti akan tahu jika ada pasien yang mengidap gagal ginjal akut.
Dengan adanya kasus ini lanjut Franky pihaknya hanya menyiapkan peralatan perobatan, namun ahli ginjal anak lanjut Franky hingga kini belum dimiliki RSUD dr. H. Jusuf SK.
“Kami melakukan penanganan awal seperti biasa, hanya saja sudah ditahu diagnosanya yang kami tidak mampu,” jelasnya.
Saat ini jenazah korban gagal ginjal akut telah dikembalikan ke pihak keluarga untuk dimakamkan.
Franky mengimbau agar masyarakat dapat menjaga pola makan pada anak dan mengurangi penggunaan obat sirup serta menjaga kesehatan pada anak. (*)