FAJAR, TANA TIDUNG — Langkah Gubernur Zainal A Paliwang yang mengajak Berau gabung ke Kaltara ternyata menuai berbagai komentar. Salah satunya dari Bupati Tana Tidung, Ibrahim Ali.
Kepada FAJAR, dia menyampaikan jika Kaltara sudah cukup dengan yang ada saat ini. Yakni empat kabupaten dan satu kota. Apalagi saat ini pembangunan sudah berjalan fokus di lima kabupatan/kota di Bumi Benuanta.
“Pertanyaannya dulu-dulu kan udah pernah ditawar. Kenapa ngga direspons. Sekarang melihat perkembangan maju pesat, tiba-tiba mau masuk. Ya udahlah,” ungkapnya.
Diapun tak sepakat jika Berau bergabung ke Kaltara. “Prinsipnya ngga sepakatlah. Kalau tadi Kaltara ngga jadi perlu lah kita. Ini kan sudah jadi. Kasian para pejuang kita yang sudah memperjuangkan Kaltara terbentu, tiba-tiba langsung mau masuk,” tegasnya.
Diapun menganggap bergabungnya Berau ke Kaltara tidak mungkin terwujud. Karena harus merubah undang-undang dan butuh waktu serta proses yang panjang. Tidak semudah yang dipikirkan.
Diapun beranggapan, pemerintah provinsi cukup memaksimalkan pembangunan di lima daerah yang ada sekarang. Apalagi pemprov, kata dia, menjadi perpanjangan tangan pemerintah pusat.
“Sebagai orang tua kita, tinggal pemprov meramu bagaimana mengkomunikasikan, mensinergikan agar pembangunan kabupaten kota dan provinsi linier. Bagaimana Kaltara menjadi provinsi terdepan di Indonesia,” tambahnya. (*)