Pulangkan Jenazah Anak ke Bulungan, Daning Terpaksa Utang Rp23 Juta 

  • Bagikan

FAJAR, TANJUNG SELOR – Pasien gagal ginjal akut Gen Arjunja, dinyatakan meninggal dunia saat menjalani perawatan di RSUP Wahidin Sudirohusodo. Ayah almarhum Gen Arjuna, Daning Angga mengatakan, pasien telah menjalani perawatan di RSUP Wahidin Sudirohusodo kurang lebih 10 hari. 

“Dari awal hingga meninggal dunia kondisinya menurun,. Belum ada perkembangan. Awalnya, anak saya itu sehat. Usianya masih empat bulan,” ungkapnya.

Setelah menerima imunisasi rutin di posyandu. Almarhum  mengalami demam. Berdasarkan resep bidan, anaknya diberikan obat Paracetamol. “Anak saya sempat sembuh. Tetapi, setelah beberapa minggu kemudian anak saya sakit lagi. Demam, diare dan batuk pilek,” bebernya.

Namun, karena mengonsumsi obat Paracetamol tidak sembuh, akhirnya ia pun berinsiatif untuk membelikan anaknya obat sirup Baby Cough di salah satu toko. “Tetapi, baru satu kali saya kasih kondisi anak saya tidak membaik,” ujarnya.

Akhirnya, ia pun memutuskan untuk membawa anaknya ke puskesmas. Di hari yang sama langsung di rujuk ke RSD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo, Tanjung Selor.

“Anak saya sempat beberapa hari menjalani perawatan di rumah sakit. Kemudian, di rujuk ke Makkasar,” ujarnya.

Kaluarga, kata Daning, sangat kecewa dengan pemerintah yang tidak membantu pemulangan anaknya. Bahkan, ia harus meminjam uang untuk membawa jenazah anaknya. “Biaya cargo jenazah itu Rp 23 juta, itu saya pinjam sama keluarga. Makanya anak saya bisa dibawa kesini (Bulungan),” ujarnya. 

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bulungan, Imam Sujono saat dikonfirmasi mengatakan, pasien dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat dr. Wahidin Sudirohusodo pada tanggal 26 Oktober lalu. Selama menjalani perawatan, kondisi kesehatan almarhum sempat memburuk.

“Pasien meninggal dunia Senin (7/11),” kata Imam.

Dengan adanya penambahan ini maka menambah daftar pasien meninggal dunia akibat gangguan ginjal akut. Di Kaltara, total ada 3 orang. Tersebar di tiga kabupaten/kota. Bulungan, Malinau dan Tarakan. “Waktu menjalani perawatan itu kondisi pasien memang memburuk,” ungkapnya.

Bahkan, sebelum dirujuk pasien juga sulit buang air kecil. Kendati demikian, Dinkes Bulungan tetap berupaya untuk merujuk yang bersangkutan ke Rumah Sakit Umum Pusat dr. Wahidin Sudirohusodo.

“Beberapa minggu menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Pusat dr. Wahidin Sudirohusodo kondisi pasien memang sempat membaik dan sudah bisa buang air kecil. Tetapi, semua kita kembalikan kepada Allah SWT,” bebernya.

Pada dasarnya, Pemkab Bulungan sudah berupaya untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pasien yang gangguan ginjal akut. “Untuk pembiayaan perawatan anak kita biayai melalui BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) kesehatan dengan pendampingan Baznas (Badan Amil Zakat Nasional),” ungkapnya. (*) 

  • Bagikan