FAJAR, TANJUNG SELOR – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Bulungan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Induk, Tanjung Selor. Hasilnya, ditemukan sejumlah komoditas harga di pasaran yang mulai merangkak naik.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Disperindagkop dan UMKM) Bulungan, Hj Murtinah mengatakan, berdasarkan hasil pemantauan di lapangan ada beberapa harga komoditas yang mengalami kenaikan. Seperti, daging ayam, telur dan bawang merah.
“Sebelumnya harga daging ayam sempat Rp 45 ribu per kilogram (kg). Sekarang ini sudah dikisaran Rp 48 ribu per kilogram hingga Rp 50 ribu per kilogram,” ungkap Murtinah.
Kemudian, untuk bawang merah naik dari Rp 40 ribu per kg menjadi Rp 42 ribu per kg hingga Rp 45 per kg. Sedangkan bawang putih dipastikan masih stabil. Rp 25 ribu per kg hingga Rp 30 ribu per kg.
“Telur naik dari Rp 54 ribu per piring menjadi Rp 56 ribu per piring hingga Rp 58 ribu per piring,” ungkapnya.
Kenaikan harga, kata Murtinah, disebabkan stok yang terbatas. Untuk komoditas cabai, menurutnya masih normal. Sebelumnya, harga sempat menyentuh Rp 70 per kg hingga Rp 80 ribu per kg. Saat ini sudah turun menjadi Rp 60 pe kg. Tetapi, jika dibandingkan tahun sebelumnya masih tinggi tahun ini.
“Kalau di Pasar Murah kita jual Rp 50 ribu per kilogram. Karena kita langsung ambil ke pengepul,” ungkapnya.
Untuk mengantisipasi kenaikan harga komoditas, ada beberapa langkah yang akan diambil oleh TPID. Salah satunya, menggalakan penanaman cabai.
“Kedepan kita juga ada rencana untuk melakukan KAD (kerja sama antar daerah),” bebernya.
Menurutnya, KAD dinilai penting. Mengingat sejauh ini Bulungan masih bergantung pada pasokan dari luar daerah. “Dalam waktu dekat ini kita juga akan mengumpulkan seluruh pengepul yang ada di Kabupaten Bulungan,” ujarnya.
Selain melakukan KAD, TPID juga memastikan akan terus melakukan pasar murah setiap pekan. Hal ini menjadi salah satu upaya pemeritah untuk menekan angka inflasi di daerah.
“Iya, kita ketahui bersama sekarang ini angka inflasi di Tanjung Selor masih tinggi. Sesuai arahan kementerian, kita diminta untuk melakukan pasar murah untuk mengendalikan inflasi,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Bulungan, Ingkong Ala mengatakan, sebelumnya ada beberapa kali secara virtual dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terkait pengendalian inflasi di daerah.
“Sekarang ini ongkos transportasi akibat penyesuaian harga BBM (bahan bakar minyak) masih menjadi salah satu penyumbang inflasi di daerah,” singkatnya.