FAJAR, JAKARTA—Pengurus Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Buya Anwar Abbas, membeberkan kriteria calon presiden (Capres) 2024 versi Muhammadiyah.
Menurut Buya Anwar Abbas, kini Muhammadiyah menjaga kedekatan dengan semua partai politik (parpol). Beda dengan situasi dulu yang menjaga jarak.
Anggota PP Muhammadiyah ini juga menyebut Capres haruslah paham Pancasila dan konstitusi.
“Yang bertanggung jawab mencalonkan partai politik. Cuma kalau ditanya Muhammadiyah kriterianya seperti apa? Ya ngerti dan paham tentang Pancasila dan konstitusi,” kata Anwar Abbas, Minggu (20/11/2022).
“Jadi kita harapkan mereka itu adalah insan Pancasilais,” katanya lagi.
Bagi Anwar Abbas, jika capres sudah Pancasilais, berarti dia menghormati semua agama. Jadi, bagi yang menyatakan diri Pancasilais, harus tunduk pada ajaran agama.
“Dan masing-masing agama kan mengajarkan kita untuk saling hormat-menghormati kan,” jelasnya.
Kemudian ada kriteria soal sehat jasmani dan rohani, memiliki wawasan, dan mengedepankan persatuan dan kesatuan.
“Kemudian acuannya Pancasila dan UUD 45. Kalau membuat kebijakan diorientasikan bagi melindungi rakyat, menyejahterakan rakyat, mencerdaskan rakyat dan ikut menjaga ketertiban dunia. Itu garis besarnya,” papar dia.
Jelang Pemilu 2024, PP Muhammadiyah diminta menjaga kedekatan dengan semua partai politik (parpol) atau menjaga silaturahmi.
“Menjaga kedekatan dengan semua partai politik. Kalau dulu kan menjaga jarak ya, kalau sekarang nggak,” jelasnya.
“Kalau menurut saya ya, menurut pribadi, menjaga kedekatan dengan semua partai politik yang ada. Artinya silaturahim di antara kita harus bisa kita bangun,” kata Anwar Abbas.
Diketahui, Muktamar ke-48 Muhammadiyah di Surakarta telah berhasil memilih Ketua Umum Haedar Nasher dan Sekretaris Umum Abdul Mu’ti untuk memimpin 5 tahun ke depan. (pojoksatu/fajar)