FAJAR, TANJUNG SELOR – Pemkab Bulungan berencana membangun rumah sakit (RS) tipe D di wilayah Kecamatan Tanjung Selor, Bulungan. Pembangunan ini dilakukan untuk memaksimalkan pelayanan kesehatan seiring hadirnya Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) Tanah Kuning-Mangkupadi.
Kadis Kesehatan Bulungan, Imam Sujono mengatakan, untuk mengimbangi jumlah orang yang masuk di Bulungan. Khususnya di KIHI, Dinkes Bulungan akan mengusulkan perencanaan pembangunan RS tipe D ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI pada 2023 mendatang.
“Tetapi, pembangunan rumah sakit tipe D ini masih rencana,” kata Imam, Kamis, 25 November.
Diproyeksikan, kedepan akan ada ribuan orang yang masuk di kawasan industri. Puskesmas diyakini tidak akan mampu memberikan pelayanan secara maksimal. “Jumlah tenaga kerja di kawasan industri itu kan ada ribuan. Jadi, tidak mungkin bisa terlayani di puskesmas,” ujarnya.
Bahkan, informasi yang diterima dari Kadiskes Morowali, RS di sana masih kewalahan untuk menangani pasien. Karena di sana ada ratusan pekerja. “Di sana (Morowali) kan ada ratusan pekerja yang bekerja di kawasan industri. Rumah sakit disana kewalahan memberikan pelayanan kesehatan,” bebernya.
Karena itu, Diskes Bulungan berencana untuk mengusulkan perencanaan pembangunan RS tipe D di kawasan industri. Sehingga, pelayanan kesehatan bisa berjalan secara maksimal. “Kalau pekerja ini kan yang harus kira antisipasi ketika terjadi kecelakaan kerja,” ujarnya.
Diskes Bulungan belum dapat memastikan apakah pembangunan dilakukan oleh Pemda atau pengelola kawasan. “Untuk pemenuhan sumber daya manusia (SDM) kita belum sampai ke sana. Karena masih dalam tahap perencanaan,” bebernya.
Sementara itu, Bupati Bulungan, Syarwani menilai keberadaan RS ini memang sudah harus dipersiapkan. Mengingat, pertambahan penduduk akan terus bertambah seiring hadinya kawasan industri. “Semua pelayanan dasar harus dipersiapkan,” ujarnya.
Di sisi lain, pemerintah juga harus memikirkan untuk kebutuhan pangan di kawasan industri. Untuk itu, orang nomor satu di Bumi Tenguyun ini menekankan kepada OPD teknis agar mendongkrak produksi petanian.
“Peningkatan produktivitas pertanian ini menjadi bagian yang harus dipersiapkan,” pungkasnya. (*)